Salin Artikel

China Dikabarkan Sukses Gelar Uji Coba S-400 Buatan Rusia

Dilaporkan media Rusia, pasukan misil dari Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) telah menguji sistem pertahanan udara Triumf S-400 pada bulan lalu.

Hasil tes menunjukkan unit tersebut dengan menggunakan S-400 telah mampu menembak jatuh "target balistik simulasi" yang berjarak hampir 250 kilometer dan melaju pada kecepatan supersonik 3 kilometer per detik.

Disebutkan bahwa itu adalah kali pertama pasukan misil PLA menggelar uji coba sistem pertahanan yang diterima terakhir dalam pengiriman dari Rusia pada Juli lalu, di bawah perjanjian bernilai 3 miliar dollar AS yang ditandatangani pada 2015.

Militer China, yang telah dilengkapi dengan sistem pertahanan S-300 buatan Rusia selama lebih dari satu dekade, menjadi negara pertama yang mengimpor S-400.

Para analis menyebut Rusia telah mempublikasikan hasil uji coba yang dilakukan militer China untuk menunjukkan kedekatan hubungan antara militer kedua negara, sekaligus untuk mempromosikan sistem S-400 buatannya.

Menurut pengamat militer di Beijing, Li Jie, laporan yang dirilis Rusia seolah ingin menunjukkan hubungan Moskwa dengan China untuk menekan para pesaingnya, termasuk AS.

"Meskipun ada tekanan dari AS, militer Rusia seakan ingin menunjukkan peningkatan kerja samanya dengan PLA di berbagai bidang, termasuk rudal, pembuatan kapal, dan sektor lainnya," kata Li.

Sementara disampaikan pakar militer di Hong Kong, Song Zhongping, yang melihat laporan uji coba oleh PLA sebagai bentuk iklan oleh militer Rusia untuk mempromosikan S-400 buatan mereka.

"Namun juga jelas terlihat bahwa pasukan misil PLA telah mahir dalam mengoperasikan sistem pertahanan udara S-400 mereka, yang sudah lebih dulu terbiasa dengan S-300 yang digunakan sejak tahun 1990-an," ujar Song.

Meski demikian, Song menggarisbawahi penggunaan istilah hasil "target balistik simulasi" yang disebutnya akan berbeda jika menggunakan rudal hipersonik sungguhan.

"Senjata hipersonik memiliki fitur seperti kemampuan manuver dan hampir tidak mungkin untuk dicegat karena melaju dengan kecepatan tinggi," tambahnya.

Selain China, negara yang telah menandatangani kesepakatan pembelian sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia adalah India yang ingin membeli lima unit perangkat canggih tersebut.

Kesepakatan bernilai 5 miliar dollar AS itu (lebih dari Rp 72 triliun) telah ditandatangani saat kunjungan Presiden Vladimir Putin ke New Delhi pada Oktober lalu.

Sistem pertahana udara S-400 buatan Rusia diklaim mampu mendeteksi dan menjatuhkan sasaran berupa rudal balistik, jet tempur, drone hingga jarak sejauh 600 kilometer dan ketinggian antara 10 hingga 27.000 meter.

Dikatakan sistem tersebut mampu membidik hingga 36 sasaran secara bersamaan dengan kecepatan hingga 4.800 meter per detik dengan 72 rudal dari darat-ke -udara.

https://internasional.kompas.com/read/2018/12/27/10591931/china-dikabarkan-sukses-gelar-uji-coba-s-400-buatan-rusia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke