Salin Artikel

Biografi Tokoh Dunia: Karl Donitz, Panglima Sang Penerus Hitler

Sebelum meninggal, Hitler menunjuk seorang pria yang dia percaya sebagai penerusnya, Karl Don. Pada April 1945, dia dipilih sebagai kepala komando militer dan sipol utara.

Setelah itu, Donitz menjadi kepala negara Jerman. Sekutu membubarkan pemerintahannya dan menjatuhinya hukuman 10 tahun penjara.

Hari ini pada 38 tahun lalu, dia menghembuskan napas terakhirnya pada usia 89 tahun.

Kehidupan awal

Tak ada yang banyak diketahui tentang kehidupan Donitz ketika masih kecil.

Namun, beberapa sumber menyebutkan dia lahir di Grunau, dekat Berlin pada 16 September 1891. Dia merupakan putra dari pasangan Emil Donitz, seorang insinyur, dan Anna Beyer.

Donitz memiliki kakak laki-laki bernama Friedrich.

Karier militer dan pernikahan

Pada 1 April 1910, dia terdaftar di Angkatan Laut Kaiserliche atau AL Kekaisaran dan menjadi Seekadett (Perwira Kadet).

Dia ditugaskan sebagai Leutnan zur See pada 27 September 1913. Saat Perang Dunia I meletus, dia bertugas di kapal penjelajah SMS Breslau di Laut Mediterania.

Kemudian, Donitz dipromosikan menjadi Oberleutnant zur See pada 22 Maret 1916 dan selanjutnya menjabat sementara sebagai komandan lapangan udara di Dardanelles.

Keduanya dikaruniai tiga anak yang terdiri dari satu putri bernama Ursula, dan dua putra bernama Klaus dan Peter.

Sesuai permintaannya, dia dipindahkan ke pasukan kapal selam pada Oktober tahun itu.

Donitz bertugas di U-39 dan komandan UC-25. Setelahnya, dia kembali ke Mediterania sebagai komandan UB-68. U-boat menghadapi masalah teknika pada Oktober 1918.

Seperti diketahui, Jerman memiliki kapal selam yang dikenal sebagai U-Boot atau U-boat dalam bahasa Inggris, yang merupakan singkatan dari Unterseeboot.

Kapal selam itu ditenggelamkan oleh pasukan Inggris dan Donitz ditahan sebagai tahanan perang.

Perang Dunia I berakhir pada 1918, dia dibebaskan dari penjara Inggris di kamp perang dekat Sheffield pada Juli 1919.

Tahun berikutnya, dia dapat kembali ke Jerman dan karier militernya terus menanjak.

Donitz ditempatkan di komando armada U-boat ke-1 Weddigen, yang terdiri dari tiga kapal, U-7, U-8, dan U-9.

Ketika perang dimulai pada 1939, Donitz baru dipromosikan sebagai Commodore atau pemimpin kapal selam. AL Jerman tidak siap untuk perang kala itu karena mengantisipasi perang akan dimulai pada 1945.

Perang benar-benar meletus sebelum perkiraan dan pasukan U-boat Donitz hanya menyertakan 57 kapal. Kebanyakan kapal selam berada dalam jarak dekat.

Pada 1 Oktober 1940, dia menjadi Wakil Laksamana. Donitz memainkan peran penting selama perang dengan taktik kapal selamnya. Pasukannya menyebabkan kerusakan besar pada pasukan Sekutu dalam Pertempuran Atlantik.

U-boat muncul sebagai senjata paling efektif bagi Jerman yang menenggelamkan lebih dari 15 juta ton pengiriman Sekutu.

Dia mendapat kepercayaan lebih dari Hitler, yang kemudian menjadi Panglima Angkatan Laut atau Großadmiral pada 30 Januari 1943. Dia terus berkonsultasi dengan Hitler selama perang.

Selama fase terakhir Perang Dunia II, dia mencurahkan perhatian untuk mengatur evakuasi bagi pengungsi Jerman melalu laut.

Dia juga berhasil mengalahkan pasukan militer dari Eropa melalui Atlanraik.

Perang tersebut menyebabkan kedua putranya tewas, salah satunya mati di sebuah kapal selam dan putra lainnya meninggal di atas kapal torpedo.

Sementara itu, suami putrinya juga tewas di dalam kapal selam.

Wasiat Hitler

Pada 30 April 1945, Hitler bunuh diri. Dalam wasiat terakhirnya, secara mengejutkan, dia menunjuk Donitz sebagai penggantinya sebagai Kepala Negara.

Donitz bukan dipilih untuk menjadi Fuhrer, melainkan Presiden, sebuah jabatan yang dihapus Hitler selama bertahun-tahun.

Hitler juga menunjuk Menteri Propagana Joseph Goebbels sebagai Kepala Pemerintahan dan Kanselir Jerman.

Donitz merupakan anggota Partai Nazi sejak didirikan. Dia yang mengumumkan kematian Hitler kepada rakyat Jerman dalam siaran radio pada 1 Mei 1945.

Mengetahui Jerman telah dikalahkan, dia mengizinkan Kolonel Jenderal Alfred Jodi untuk menandatangani menyerah tanpa syarat seperti yang diminta Panglima Tertinggi Pasukan Sekutu, Jenderal Dwight D Eisenhower.

Pada 8 Mei 1945, angkatan bersenjata Jerman menyerah sehingga menyebabkan Pemerintah Flensburg kehilangan semua yurisdiksi militer, teritorial dan sipil.

Donitz ditangkap dan Pemerintah Flensburg dibubarkan pada 23 Mei 1945.

Penjara, buku, dan kematian

Dia didakwa dengan kejahatan perang besar dan diadili di pengadilan Nuremberg. Donitz dinyatakan bersalah pada 1 Oktober 1946 atas perbuatan merencanakan perang agresif.

Dia dijatuhi hukuman 10 tahun penjara di penjara Spandau, Berlin.

Dibebaskan pada 1 Oktober 1956, Donitz pindah ke sebuah desa kecil di Aumuhle, di negara bagian Schleswig-Holstein.

Dia tinggal dalam pengasingan di sana selama sisa hidupnya. Ada dua buku yang berhasil Donitz tulis, Zehn Jahre Zwanzig Tage yang terbit pada 1958, dan Mein wechselvolles Leben pada 1968.

Buku keduanya diterbitkan ulang menjadi Mein soldatiches Leben pada 1998.

Donitz meninggal karena serangan jantung pada 24 Desember 1980 dan dimakamkan di Pemakaman Waldfriedhof di Aumuhle.

https://internasional.kompas.com/read/2018/12/24/19204901/biografi-tokoh-dunia-karl-donitz-panglima-sang-penerus-hitler

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke