Salin Artikel

Kurdi Suriah Bisa Berhenti Perangi ISIS jika Diserang Turki

Pernyataan itu diutarakan Ilham Ahmad, salah satu pimpinan Dewan Demokratik Suriah (SDC), sayap politik Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di Paris, Perancis.

Dilansir AFP Jumat (21/12/2018), pimpinan SDC bertemu pejabat Perancis untuk membahas rencana Amerika Serikat (AS) menarik pasukannya dari Suriah.

Presiden AS Donald Trump Rabu (19/12/2018) mempertimbangkan menarik pasukan AS setelah mendeklarasikan kemenangan melawan ISIS.

Pihak SDF melihat keputusan mengejutkan itu sebagai kekalahan besar mengingat posisi mereka bakal rentan jika harus berhadapan dengan Turki.

Ahmad mengatakan, jajarannya bakal terus melanjutkan misi untuk melawan ISIS di Deir Ezzor. Namun, serangan itu bisa berhenti jika Turki menggempur mereka.

"Namun upaya memerangi terorisme itu bakal sulit jika kami harus mengerahkan pasukan kami ke perbatasan Turki dan menangkal apapun yang kami hadapi," tutur Ahmad.

Dia khawatir jika harus menghadapi Turki, maka ada potensi para penjaga penjara tempat anggota ISIS ditahan juga harus dikerahkan.

Jika itu terjadi, dia memperingatkan sekitar 1.000 anggota ISIS bisa melepaskan diri dari penjara mereka jika Turki melakukan serangan.

Riad Darar, salah satu pimpinan SDC lain sempat mendapat pertanyaan apakah dia bakal mempertimbangkan melepaskan tahanan ISIS.

"Tentu tidak. Namun saya khawatir kekacauan yang mungkin terjadi membuat kami tidak bisa melindungi penjara tempat mereka ditahan," jelas Darar.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji bakal membasmi setiap anggota milisi Kurdi Suriah yang dia sebut "kelompok teroris" dari utara Suriah.

Ahmad melanjutkan, dia dan Darar datang ke Perancis untuk mendapatkan dukungan diplomatik guna mengembangkan dialog demi perdamaian di kawasan.

"Kami juga berharap Perancis juga mempertahankan pasukan mereka di kawasan hingga solusi politik ditemukan," lanjutnya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/12/21/20110041/kurdi-suriah-bisa-berhenti-perangi-isis-jika-diserang-turki

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke