Salin Artikel

Mengenal 7 Situs Arkeologi Peninggalan Peradaban Tertua di Afrika...

Terlepas dari itu semua, Benua Afrika menyimpan banyak cerita sejarah. Peradaban kuno seperti Mesir berkembang dan melahirkan bangunan yang dianggap sebagai keajaiban dunia.

Selain Mesir, masih ada beberapa tempat lagi yang menyimpan nilai-nilai historis. Berikut tujuh tempat situs sejarah menakjubkan yang berada di Afrika:

1. Ngarai Olduvai

Ngarai Olduvai terbentuk sekitar 2,1 juta hingga 15.000 tahun yang lalu dan telah menghasilkan sisa-sisa fosil lebih dari 60 homini (nenek moyang manusia).

Selain itu, ngarai ini dikenal sebagai tempat yang menghasilkan berbagai penemuan bersejarah selama selama dua juta tahun terakhir.

Arkeolog dan paleoantropolog, Mary Leakey menemukan potongan tengkorak pada 1959 yang diyakini merupakan tengkorak Homo homini awal.

2. Thebes

Daerah Thebes terdapat situs arkeologi Luxor, Lembah Para Raja, Lembah Queens, dan Karnak. Selain itu juga terdapat kuil-kuil yang mengesankan, istana, dan makam kerajaan.

Melalui peniggalan ini mampu memberikan gambaran mengenai arsitektur, kebiasaan agama dan kehidupan pribadi sehari-hari di Mesir Kuno.

3. Leptis Magna

Kota ini didirikan pada abad ke-7 SM oleh Phoenicians dan kemudian diselesaikan oleh Carthaginians, mungkin pada akhir abad ke-6 SM. Ini menjadi pusat perdagangan Mediterania dan trans-Sahara yang penting.

Leptis Magna berpindah tangan dan akhirnya menjadi salah satu kota paling terkenal dari Kekaisaran Romawi. Ketika itu berkembang di bawah kaisar Septimius Severus sebelum kemudian melihat beberapa penurunan karena konflik.

Pada perkembangannya, Leptis Magna ditaklukkan oleh orang Arab dan tertimbun pasir beberapa tahun kemudian. Barulah pada awal abad ke-20 ditemukan kembali.

4. Meroe

Awalnya menjadi pusat administrasi selatan untuk Kerajaan Kush sekitar 750 SM dan kemudian menjadi ibu kotanya. Setelah mendapatkan serangan dari tentara Aksumite pada abad ke-4 kota ini mengalami kehancuran.

Reruntuhan itu ditemukan pada abad ke-19, dan penggalian di awal abad ke-20 mengungkap bagian-bagian kota. Piramida, istana, dan kuil Meroe adalah contoh menakjubkan dari arsitektur dan budaya kerajaan Kush.

5. Zimbabwe Raya

Selama abad ke 11-15, Zimbabwe Raya adalah jantung dari sebuah kerajaan perdagangan yang berkembang pesat yang didasarkan pada peternakan sapi, pertanian, dan perdagangan emas di pantai Samudera Hindia.

Reruntuhan batu yang luas di kota Zaman Besi Afrika ini terletak di bagian tenggara negara Zimbabwe saat ini.

Diperkirakan bahwa reruntuhan pusat dan lembah di sekitarnya terdapat populasi suku Shona yang terdiri dari 10.000 hingga 20.000 orang.

Situs ini dikenal karena bangunan yang terbuat dari batu besar dan melambangkan budaya yang maju. Oleh karena itu, banyak dikaitkan dengan berbagai peradaban kuno di Fenisia, Yunani, atau Mesir.

Klaim-klaim itu dibantah ketika arkeolog dan antropolog Inggris David Randall-MacIver menyimpulkan pada 1905 bahwa reruntuhan itu murni berasal dari Zimbabwe bukan peninggalan peradaban lain.

6. Gereja batu Lalibela

Lalibela terletak di Ethiopia yang terkenal dengan gereja-gereja penuh pahatan yang berasal dari abad ke-12 dan awal abad ke-13.

Sebelas gereja yang dibangun merupakan peninggalan pada masa pemerintahan Kaisar Lalibela. Gereja-gereja disusun dalam dua kelompok utama, dihubungkan oleh lorong-lorong bawah tanah.

Dari 11 gereja tersebut, bagian yang terpenting adalah adalah House of Medhane Alem, Gereja besar Golgota yang berisi makam Lalibela dan House of Mariam. Berabad-abad setelah mereka dibangun, gereja-gereja masih menarik ribuan peziarah di sekitar hari-hari suci yang penting.

7. Timbuktu

Terletak pada tepi selatan Sahara di Mali. Kota Timbuktu memiliki makna historis sebagai pos perdagangan di rute trans-Sahara dan sebagai pusat kebudayaan Islam pada abad ke-15 hingga abad ke-17.

Kota ini didirikan oleh Tuareg sekitar tahun 1100 M, kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Mali, dan berpindah tangan beberapa kali setelah itu.

Tiga dari masjid tertua di Afrika barat Djinguereber, Sankore, dan Sidi Yahia dibangun selama abad ke-14 dan awal abad ke-15. Djinguereber dibangun pada masa kaisar Mali Mansa Musa 1.

Kota ini merupakan pusat pembelajaran Islam dan menampung koleksi besar manuskrip Afrika dan Arab bersejarah. Pada 2012, banyak koleksi yang diselundupkan keluar dari Mali setelah militan Islam merusak dan menguasai kota.

https://internasional.kompas.com/read/2018/12/15/16002611/mengenal-7-situs-arkeologi-peninggalan-peradaban-tertua-di-afrika

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke