Salin Artikel

Turki Bahas Kemungkinan Investigasi PBB atas Kasus Kematian Khashoggi

Demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam konferensi pers di Ankara, Selasa (11/12/2018).

"Kami telah berdiskusi dengan Sekjen PBB dan rekan, serta akan terus membahas," katanya, seperti diwartakan AFP.

Dia menuturkan harus ada permintaan resmi yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB sebelum organisasi internasional tersebut memulai penyelidikan.

Seperti diketahui, jenazah Khashoggi masih belum ditemukan meski telah digelar pencarian di gedung konsulat Saudi di Istanbul, lokasi terakhir sang jurnalis terlihat dan dibunuh.

Sementara pada pekan lalu, Pengadilan Turki memerintahkan penahanan kepada dua pria Saudi yang dekat dengan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.

Permintaan tersebut ditolak oleh otoritas Saudi.

Ahmad al-Assiri dan Saud al-Wahtani disebut dalam dokumen pengadilan Turki merupakan bagian dari perencana pembunuhan Khashoggi.

"Kenapa Anda tidak ingin orang-orang ini diadili di Turki? Saya penasaran, Anda takut akan terungkap siapa yang memerintahkan pembunuhan," ucap Cavusoglu.

Dia juga kembali melontarkan kritiknya atas kurangnya kerja sama otoritas Saudi selama berlangsungnya penyelidikan di Istanbul beberapa waktu lalu, yang dihadiri oleh jaksa umum Saudi.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pembunuhan tersebut diperintahkan oleh level tertinggi pemerintah Saudi. Namun, dia tidak bilang bahwa itu dilakukan Raja Salman.

Khashoggi merupakan kontributor Washington Post yang tinggal di AS. Dia dibunuh saat mengunjungi konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu untuk menyiapkan dokumen pernikahan dengan tunangannya di Turki.

Muncul spekulasi bahwa Pangeran Mohammed memerintahkan pembunuhan tersebut. Namun, pernyataan tersebut disangkal pemerintah Saudi.

https://internasional.kompas.com/read/2018/12/11/20134711/turki-bahas-kemungkinan-investigasi-pbb-atas-kasus-kematian-khashoggi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke