Salin Artikel

Otoritas India Umpankan Manusia untuk Tangkap Seekor Macan Tutul

Diwartakan Newsweek Senin (3/12/2018), mereka bakal menggunakan umpan manusia yang sebelumnya sudah dikunci dalam kandang untuk memancing kucing besar tersebut.

Macan tutup itu diduga sudah menerkam tiga orang, dua di antaranya anak-anak, dan melukai lima orang lainnya sejak pertengahan November.

Korban terakhir teridentifikasi bernama Mathuri Ganava. Times of India melaporkan dia diterkam ketika mengumpulkan kayu bakar pada 28 November.

Macan tutul itu menyergap Ganava dan menyeretnya ke semak-semak. Masyarakat menemukan potongan tubuhnya tak jauh dari tempatnya diserang.

Kepala konservasi hutan regional SK Shrivastava menjelaskan, pihaknya sudah menggunakan kandang yang dipasangi umpan binatang.

Namun, cara itu tidak bisa menarik si macan tutul. Karena itu, polisi hutan memutuskan menggunakan langkah ekstrem itu pekan lalu.

Tim berjumlah tiga orang ditempatkan dalam satu dari sembilan kandang yang ditempatkan di seluruh hutan, dan mereka dibiarkan di sana semalaman.

"Saya mengakui cara yang kami terapkan tak biasa. Namun, kadang sebuah percobaan perlu dilakukan," kilah Shrivastava.

Tiga itu adalah polisi hutan Vijay Bamania, pemburu terlatih bersenjatakan obat bius, serta seorang dokter hewan yang bertugas memastikan macan tutul itu pingsan.

Shrivastava menjelaskan, kandang yang digunakan biasanya dipakai untuk menjebak monyet, dan menjamin keamanannya.

"Kandang itu terkunci dengan baik. Para petugas juga bisa saling mengawasi dan memberi tahu jika macan tutul itu datang," terang Shrivastava.

Bamania berkata, dia tidak takut dan menegaskan sudah menjadi tugasnya untuk melindungi masyarakat sekitar agar tak jatuh korban lanjutan.

Dia berharap bisa menjatuhkan macan tutul itu menggunakan alat bius. Namun, polisi hutan bisa mengambil langkah dengan tegas dengan membunuhnya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/12/03/21591961/otoritas-india-umpankan-manusia-untuk-tangkap-seekor-macan-tutul

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke