Salin Artikel

Presiden Ukraina: Rusia Tempatkan 80.000 Pasukan hingga 500 Jet Tempur

Pernyataan tersebut dilontarkan Presiden Ukraina Petro Poroshenko melalui kicauannya di Twitter, dikutip Newsweek Minggu (2/12/2018).

Dalam twit-nya Sabtu (1/12/2018), Poroshenko memperingatkan Rusia bermaksud "mengembalikan sejarah" ketika Ukraina masih belum merdeka.

"Pada 1 Desember 1991, lebih dari 90 persen rakyat menginginkan adanya Ukraina yang merdeka dan berdaulat. Namun Rusia ingin mengembalikan sejarah," kata Poroshenko.

Komentar Poroshenko muncul sejak insiden pada 25 November ketika tiga kapal perang Ukraina ditembaki dan ditahan Rusia di Selat Kerch.

Poroshenko merespon dengan mendeklarasikan darurat militer di 10 region Ukraina yang berdekatan dengan markas pasukan Rusia.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berkata para pemimpin negara Barat sudah mendengarkan penjelasan insiden di Selat Kerch.

Dalam pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Emmanuel Macron, Presiden Rusia Vladimir Putin menjelaskan Ukraina yang menyerang mereka.

"Secara personal, presiden memaparkan bagaimana provokasi itu terjadi dan bagaimana para penjaga perbatasan melaksanakan tugas agar tak terjadi insiden lanjutan," terang Lavrov.

Namun dalam investigasi Bellingcat menemukan adanya tiga temuan. Pertama, insiden pada pekan lalu itu terjadi di perairan internasional.

Temuan kedua, tiga kapal perang Ukraina itu tengah berlayar untuk kembali. Yang terakhir, kapal Ukraina menembak dengan tujuan membunuh.

Kapal Ukraina sebenarnya sudah berupaya menghindar. Namun Kremlin berusaha untuk menggunakan senjata mematikan kepada para pelaut.

https://internasional.kompas.com/read/2018/12/03/21222771/presiden-ukraina-rusia-tempatkan-80000-pasukan-hingga-500-jet-tempur

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke