Salin Artikel

Hendak ke Malaysia, 10 Pengungsi Rohingya Ditahan Polisi Bangladesh

Melansir dari AFP, Satuan Reaksi Cepat (RAB) Bangladesh telah menahan enam perempuan muda dan empat pria Rohingya di stasiun pesisir Shah Porir Dwip, pada Kamis (29/11/2018) malam.

Diyakini mereka hendak naik ke perahu di muara Sungai Naf yang akan membawa mereka ke Malaysia melalui Teluk Benggala.

"Para perempuan tersebut tidak lebih tua dari 22 tahun. Mereka akan menuju Malaysia melalui Teluk Benggala."

"Mereka tergoda bujukan yang mengatakan bahwa mereka dapat menikah dengan orang-orang kaya di Malaysia," kata Kepala RAB Cox's Bazar, Mahedi Hasan, kepada AFP.

Hasan mengatakan, para perempuan tersebut diharuskan membayar masing-masing 100 dollar AS (sekitar Rp 1,4 juta) kepada penyelundup, sementara para pria harus membayar lebih mahal, yakni sekitar 250 dollar (sekitar Rp 3,5 juta).

"Masing-masing dari mereka juga masih harus membayar 200.000 taka (sekitar Rp 34 juta) setelah kapal memasuki perairan Thailand," ujarnya.

Dilaporkan RAB, dua dari warga Rohingya yang ditahan diketahui telah datang dari Myanmar ke Bangladesh pada 2000-2001, sedangkan lainnya dalam bagian dari eksodus 720.000 warga Rohingya lainnya yang menyeberang tahun lalu.

Selain 10 warga Rohingya, polisi juga turut menahan para penyelundup yang akan membawa mereka.

Banyak dari pengungsi Rohingya yang memanfaatkan cuaca yang sedikit lebih tenang antara November hingga Maret, untuk berangkat ke negara lain yang akan menawarkan kehidupan yang lebih baik kepada mereka.

Para pengungsi Rohingya itu pun menjadi sasaran para penyelundup nakal yang kemudian membujuk akan membawa mereka dengan meminta bayaran yang mahal.

Awal November ini, penjaga pantai Bangladesh telah mencegah sebuah perahu di Teluk Benggala yang membawa 33 pengungsi Rohingya menuju Malaysia.

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/30/21081861/hendak-ke-malaysia-10-pengungsi-rohingya-ditahan-polisi-bangladesh

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke