Salin Artikel

Dicurigai Jadi Mata-mata Korea Utara, Pegawai Negeri Perancis Ditahan

Presiden Asosiasi Persabahatan Perancis-Korea yang juga bekerja di Senat, Benoit Quennedey dijebloskan dalam tahanan pada Minggu (25/11/2018) malam.

Melansir AFP, Selasa (27/11/2018), Quennedey ditangkap karena mengumpulkan dan mengirim informasi ke kekuaatan asing.

Selain itu, dia juga memliki buku tertulis tentang negara terisolasi tersebut.

"Jaksa penuntut Paris menyelidiki pengumpulan dan penyampaian informasi kepada kekuatan asing yang cenderung merusak kepentingan fundamental bangsa," demikian pernyataan sumber peradilan.

Penyelidik dari dinas intelijen DGSI Perancis sedang mencari tahu kemungkinan Quennedey telah memberikan informasi ke Pyongyang.

Kediamannya di Paris dan rumah orangtuanya di Dijon telah digeledah.

Selain itu, kantor Senat tempatnya bekerja juga sudah digerebek. Investigasi terhadap Quennedey dimulai pada bulan Maret.

Dalam situs web Senat, Quennedey merupakan seorang administrasi senior di majelis tinggi parlemen Perancis departemen arsitektur, warisan, dan kebun.

Dia pernah menulis artikel tentang Korea Utara dan sering bepergian ke seluruh semenanjung Korea.

Asosiasi Persahabatan Perancus-Korea mendorong hubungan yang lebih erat dengan Korea Utara dan mendukung reunifikasi dua Korea.

Seperti diketahui, Korea Utara di bawah kepemimpinan Kim Jong Un berada di bawah sanksi ekonomi yang ketat agar memaksa negara itu meninggalkan program rudal nuklirnya.

Dalam wawancara yang diunggah di YouTube pada Agustus lalu, Quennedey menyambut baik mencairnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara usai Presiden Donald Trump dan Kim Jong Un bertemu.

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/27/11125021/dicurigai-jadi-mata-mata-korea-utara-pegawai-negeri-perancis-ditahan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke