Salin Artikel

Pangeran Saudi Ini Sebut Laporan CIA soal Khashoggi Tak Bisa Dipercaya

The Washington Post memberitakan, CIA menyimpulkan perintah membunuh Khashoggi datang dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).

Pangeran Turki al-Faisal, anggota senior kerajaan menuturkan, CIA bukanlah standar tertinggi dalam mengungkap kebenaran maupun akurasi.

"Contohnya sudah banyak," kata Turki kepada jurnalis saat berada di Abu Dhabi, sebagaimana diwartakan Al Jazeera Minggu (25/11/2018).

Pangeran Turki merupakan mantan kepala intelijen Saudi dan pernah menjabat sebagai Duta Besar Saudi bagi AS pada periode 2005-2007.

Dia memberikan contoh kesimpulan CIA bahwa Irak mempunyai senjata kimia sebelum invasi pada 2003 terbukti tidak akurat dan tak bisa diandalkan.

"Laporan itu sangat tidak akurat dan salah, yang menuntun kepada perang skala besar dan menyebabkan ribuan orang terbunuh," ujar Turki.

Pangeran berusia 73 tahun itu mengaku heran mengapa CIA tidak diadili di AS. "Itu adalah jawaban saya atas penilaian mereka," ucapnya.

Khashoggi dibunuh ketika hendak mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz, di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober.

Riyadh mengumumkan bahwa kolumnis The Post itu dibunuh menggunakan obat bius dosis tinggi dan jenazahnya dimutilasi di dalam gedung.

Sementara Turki berdasarkan bukti rekaman yang mereka peroleh menuturkan Khashoggi dicekik menggunakan kantong plastik atau tali sesaat setelah dia masuk ke konsulat.

Media Turki memberitakan Direktur CIA Gina Haspel berkata kepada otoritas setempat bahwa pihaknya memperoleh rekaman percakapan MBS.

Dalam percakapan tersebut, dilaporkan putra mahkota berusia 33 tahun itu memberikan instruksi untuk "menutup mulut" Khashoggi.

Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa laporan CIA tidak bersifat menentukan, dan memilih untuk mengumumkan dukungannya kepada Saudi.

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/26/12192691/pangeran-saudi-ini-sebut-laporan-cia-soal-khashoggi-tak-bisa-dipercaya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke