Salin Artikel

Partainya Kalah dalam Pemilu, Presiden Taiwan Mundur dari Posisi Ketua

Partai yang mendukung kemerdekaan Taiwan itu kehilangan hingga tujuh dari 13 kota dan daerah pemilihan, termasuk dua daerah khusus, menjadikannya pemilu kali ini cobaan bagi kepemimpinan Tsai.

Sebelum pemungutan suara, partai DPP menguasai 13 dari 22 kota dan daerah di Taiwan, dan empat daerah khusus, Kaohsiung, Taichung, Tainan, dan Taoyuan, serta dua wilayah khusus Taipei City dan New Taipei City.

Kini, DPP hanya memimpin perolehan suara di enam kota dan wilayah, yakni di kota Keelung, Hsinchu, Tainan, serta kawasan Taoyuan, Chiayi, dan Pingtung.

Wakil independen justru berkuasa di ibu kota Taipei dengan Ko Wen-je mengumumkan kemenangan seagai wali kota pada Minggu (25/11/2018) pagi.

Sisanya, sebanyak 15 kota dan wilayah dikuasai oleh partai oposisi, Kuomintang (KMT). Partai itu juga telah merebut wilayah yang telah menjadi basis kekuatan DPP selama dua dekade, di Kaohsiung.

Para pakar melihat hasil perubahan dalam pengaruh politik ini seperti yang dialami KMT dalam pemilihan empat tahun lalu.

Akibat kekalahan telah partainya dalam pemilu, Presiden Tsai langsung mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi ketua DPP.

"Saya dengan ini mengumumkan pengunduran diri saya sebagai bentuk pertanggungjawaban saya selaku ketua," kata Tsai dalam konferensi pers, dilansir SCMP.

"Kami telah mengambil pelajaran dan harus merefleksikan diri karena jelas para pemilih memiliki harapan yang lebih tinggi kepada kami," tambahnya.

Tak hanya Tsai, Perdana Menteri Taiwan, William Lai, melalui akun Facebook-nya juga mengajukan pengunduran diri dari pemerintahan.

"Pemilihan ini adalah cara rakyat untuk memeriksa kinerja pemerintah dan hasilnya jelas menunjukkan bahwa rakyat tidak puas," ujarnya.

"Saya menyesali hal ini dan saya mengajukan pengunduran diri secara lisan kepada (Presiden) Tsai sebagai bentuk tanggung jawab politik," tambahnya.

Namun tampaknya, Presiden Tsai bermaksud untuk meminta Lai tetap tinggal pada jabatannya.

Para pakar melihat, hasil pemilu kali ini kemungkinan juga dapat membuat Tsai kehilangan kursi kepresidenan sekaligus menutup peluang baginya kembali mencalonkan diri dalam pemilu presiden tahun 2020.

"Hasil ini menunjukkan masyarakat sangat tidak puas dengan kinerja Tsai dan menggunakan suara mereka untuk memberinya pelajaran," kata Wang Kung-yi, profesor ilmu politik dari Chinese Culture University di Taipei.

Menurutnya, setelah ditinggalkan Tsai, posisi ketua DPP kemungkinan akan ditempati oleh Lai, sekaligus akan mewakili partai dalam pemilu presiden mendatang.

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/25/16015181/partainya-kalah-dalam-pemilu-presiden-taiwan-mundur-dari-posisi-ketua

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke