Salin Artikel

Detektif Ini Mengaku Kehilangan Segalanya karena Racun Saraf Novichok

Detektif Sersan Nick Bailey langsung menyelidiki rumah Skripal setelah dia dan putrinya, Yulia, ditemukan tak sadarkan diri di bangku di Salisbury, Inggris, pada 4 Maret.

Dilansir Sky News Kamis (22/11/2018), dia terpapar racun saraf yang disebut paling mematikan di dunia itu saat menyentuh gagang pintu.

Meski saat itu mengenakan pakaian hazmat, Bailey berkata dia langsung tak enak badan. Dia mengungkapkan pupil matanya seperti tertusuk.

"Saya sering berkeringat dan merasa kepanasan. Saat itu, saya mungkin gejala saya terjadi karena terlalu lelah dan stres," kata Bailey kepada BBC Panorama.

Dia sudah berusaha untuk tidur. Namun bukannya membaik, kondisinya semakin menurun yang membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit dua hari kemudian.

Dia berujar tubuhnya bergetar hebat sehingga dia bahkan tak bisa berdiri. Keringat mengalir dari kepala hingga punggungnya.

Meski begitu, dia tetap sadar. Sementara Skripal, yang kamarnya ternyata berada di sebelahnya, berada dalam keadaan koma.

Detektif berusia 38 tahun itu sangat kaget ketika dokter datang dan memberi tahu hasil tes yang menunjukkan ada Novichok dalam darahnya.

Dia berkata awalnya merasa sangat takut karena racun yang dikembangkan di era Uni Soviet itu berada dalam tubuhnya. Sementara dia tak tahu bagaimana itu terjadi.

"Melihat dua orang lainnya (Skripal dan Yulia) menderita dampak yang sangat parah, saya begitu ketakutan," papar Bailey.

Dia membeberkan awal-awal dirawat di rumah sakit merupakan masa paling menyakitkan karena tubuhnya harus dipasang 5-6 selang infus.

Setelah serangan, 15 hari kemudian penyelidik menemukan fakta baik Skripal maupun Bailey terpapar Novichok ketika menyentuh gagang pintu.

Bailey berujar dia sangat marah setelah mengetahui kenyataan tersebut. "Sangat keterlaluan jika mengingat racun tersebut juga bisa menginfeksi lainnya," terangnya.

Dia diizinkan pulang setelah dirawat selama 2,5 pekan. Namun dia tidak bisa pulang ke rumah karena ditakutkan terjadi kontaminasi.

Karena itu, dia harus merelakan rumah, mobil, segala perabotan, bahkan mainan anak-anaknya dihancurkan untuk mencegah penyebaran lanjutan.

Secara fisik, dia bisa bangkit. Namun tidak dengan sisi emosionalnya. Bailey berkata dia sangat terguncang melihat kenyataan tersebut.

"Kami kehilangan segalanya. Saya mengalami dampak emosional dan psikologis karena harus berada dalam situasi seperti ini," kata Bailey.

Tiga bulan pasca-serangan, warga setempat Charlie Rowley menemukan botol parfum Nina Ricci berisi racun itu, dan memberikan ke pasangannya Dawn Sturgess.

Sturgess tewas sembilan hari kemudian yang membuat Bailey terkejut, namun kematiannya mempermudah penyelidik mengungkap satu per satu kebenaran.

Peristiwa yang menimpa Skripal sempat memanaskan hubungan antara Inggris dan Rusia di mana London mengusir 23 diplomat Kremlin.

Langkah tersebut diikuti oleh negara lain di dunia sehingga 130 diplomat Rusia harus angkat kaki dari 20 negara.

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/23/08310361/detektif-ini-mengaku-kehilangan-segalanya-karena-racun-saraf-novichok

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke