Salin Artikel

Biografi Tokoh Dunia: Auguste Rodin, Seniman Pematung "The Thinker"

Salah satu karyanya yang paling banyak dikenal adalah The Thinker alias Sang Pemikir, atau yang dalam bahasa Perancis, Le Penseur.

Patung perunggu itu menampilkan sosok seorang laki-laki telanjang yang sedang duduk di atas batu dengan dagu bertumpu pada salah satu tangan, menggambarkan orang yang sedang berpikir keras.

Rodin lahir pada 12 November 1840 di Paris, Perancis. Keluarganya termasuk kelas pekerja dan sederhana.

Sang ayah, Jean-Baptiste Rodin adalah seorang pencatat di kantor kepolisian. Sementara ibunya bernama Marie Cheffer.

Sejak kecil, Rodin sangat menyukai seni dan telah mulai belajar menggambar sejak usia 10 tahun.

Pada usai 13 tahun, dia masuk sekolah menggambar, di mana dia semakin mendalami seni menggambar dan pemodelan.

Saat berusia 17 tahun, Rodin mencoba masuk sebuah sekolah khusus seni Ecole des Beaux-Arts. Namun setelah mencoba sebanyak tiga kali, dia terus gagal dalam ujian masuk yang kompetitif.

Setahun berikutnya, pada 1858, Rodin yang berusia 18 tahun mulai mencari nafkah dengan bakat memahatnya. Dia bekerja membuat hiasan yang terbuat dari batu.

Pada 1862, saudara perempuannya Marie meninggal dan dia tergerak untuk masuk gereja.

Namun dua tahun berselang, dia bertemu dengan seorang penjahit wanita, Rose Beuret, yang kemudian akan menjadi pendamping hidupnya. Meski keduanya tidak menikah hingga 1917, beberapa minggu sebelum kematian Rose.

Bersama dengan Rose, Rodin memiliki seorang anak yang lahir pada 1866 dan mereka beri nama Auguste Eugene Beuret.

Pada 1864, Rodin yang telah tinggal dengan kekasihnya Rose, mulai bekerja di studio seni Albert-Ernest Carrier-Belleuse dan menjadi kepala asisten Carrier-Belleuse hingga 1870.

Pekerjaan mereka banyak di bidang pembuatan dekorasi genting dan atap, tangga, atau pintu.

Saat pecahnya Perang Perancis Prusia, Rodin sempat ditugaskan dalam pasukan nasional Perancis. Namun perannya dalam perang berlangsung singkat. Dia segera dipulangkan karena memiliki gangguan penglihatan jarak dekat.

Selama peperangan, bisnis di bidang seni dekorasi mengalami kelesuan. Hal tersebut membawa Rodin pada kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Hingga akhirnya Carrier-Belleuse mengajaknya ke Belgia.

Dia tinggal di Belgia selama beberapa bulan dan menghabiskan waktu enam tahun di luar Perancis.

Karier sebagai Pematung

Selama bertahun-tahun, kemampuan dan pengalamannya sebagai pengrajin dan pematung semakin terasah. Namun belum ada yang melihat karyanya yang masih banyak tersimpan di bengkel kerjanya karena dia tidak mampu membeli alat untuk pengecoran.

Selain itu, hubungannya dengan Carrier-Belleuse turut memburuk. Keduanya pun berpisah. Namun Rodin segera dapat menemukan pekerjaan lain di Brussels.

Pada tahun 1875, saat berusia 35 tahun, Rodin melakukan perjalanan ke Italia, yang memberinya rangsangan terhadap karya-karyanya yang lebih ekspresif.

Dari Italia, Rodin mengunjungi sejumlah tempat seperti Genoa, Florence, Roma, Napoli, dan Venesia, sebelum kemudian kembali ke Brussels.

Selama melakukan perjalanan, terutama di Italia, Rodin mendapat inspirasi dari karya-karya seni Michelangelo dan Donatello, membuatnya terlepas dari seni akademis.

Setelah sempat beberapa kali ditolak dalam berbagai kompetisi monumen yang akan didirikan di kota-kota besar seperti London dan Paris, pada akhirnya Rodin mendapat kesempatan untuk membuat patung yang akan ditempatkan di City Hall di Paris.

Rodin membuat karya perunggu orisinal pertamanya, The Vanquished, yang kemudian dia ganti menjadi The Age of Bronze (1877).

Karyanya yang sangat realis menimbulkan kecurigaan bahwa Rodin membuat cetakan patungnya dari manusia sungguhan.

Karya keduanya adalah patung yang diberi judul St John the Baptist Preaching yang rampung pada 1878.

Pada 1880, Rodin mendapat pekerjaan untuk membuat sebuah karya gerbang yang akan digunakan untuk Museum of Decorative Arts yang akan dibangun.

Meski pada akhirnya museum tersebut tidak sampai dibangun, Rodin telah merampungkan karya yang dipesan yang kemudian dia beri judul The Gates of Hell.

Karya berbentuk pintu tersebut merupakan kombinasi dari 186 patung, salah satunya yang kemudian menjadi karyanya yang paling dikenal The Thinker.

Pada 1884, Rodin kembali mendapat pesanan untuk membuat monumen di Kota Calais.

Monumen tersebut untuk memperingati pengorbanan orang-orang yang disandera Raja Edward III dari Inggris pada tahun 1347 untuk menaikkan pengepungan kota yang dilanda kelaparan selama setahun.

Rodin pun merampungkan monumen yang kemudian diberi judul The Burghers of Calais. Patung tersebut rampung dalam waktu dua tahun namun baru resmi diperkenalkan ke publik pada 1895.

Dan pada 1913, patung perunggu dari Calais dipasang di taman Parlemen London untuk memperingati intervensi Ratu Inggris dalam memaksa suaminya Raja Edward untuk memberikan grasi kepada para pahlawan.

Akhir Kehidupan

Pada 1917, Rodin yang telah menjalin hubungan asmara dengan Rose Beuret selama 53 tahun akhirnya memutuskan untuk menikahinya.

Pernikahan tersebut terjadi pada 29 Januari 1917. Dua minggu setelah pernikahan mereka, Rose meninggal pada 16 Februari.

Di tahun yang sama, kesehatan Rodin mulai memburuk. Sejak Januari, dia semakin lemah karena menderita influenza, hingga pada 16 November 1917, dokter menyebut Rodin menderita gangguan paru-paru yang parah.

Sehari setelahnya, Rodin meninggal di vilanya di Meudon, di pinggoran kota Paris. Rodin meninggal di usia 77 tahun.

Patung The Thinker diletakkan di samping makamnya di Meudon, sesuai dengan keinginannya semasa hidup agar patung tersebut dijadikan sebagai batu nisannya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/19/23175461/biografi-tokoh-dunia-auguste-rodin-seniman-pematung-the-thinker

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke