Salin Artikel

AS Minta Rusia Bantu Bebaskan Jurnalis yang Diculik di Suriah pada 2012

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat meminta Rusia membantu pembebasan jurnalis Austin Tice, yang diculik di Suriah sekitar enam tahun lalu.

Diwartakan VOA News, Selasa (13/11/2018), utusan khusus kepresidenan urusan penyanderaan, Robert O'Brien, mengatakan Presiden Donald Trump akan mempertimbangkan sejumlah langkah untuk memfasilitasi pembebasan, apabalia Rusia berkenan membantu.

O'Brien tidak menjelaskan lebih lanjut langkah tersebut.

"Kami terus melanjutkan seruan kepada Rusia untuk menggunakan pengaruh mereka terhadap Suriah, guna mmebawa Austin pulang," katanya.

Sementara itu, pemerintah Suriah mengaku tidak mengetahui keberadaan Tice.

O'Brien tidak menanggapi pernyataan mengapa Trump tidak membuat pernyataan publik tentang Tice, seperti kasus penyekapan warga AS lainnya di Turki, Korea Utara, dan Iran.

Meski tidak mengungkapkan siapa pelaku penyekapan terhadap Tice, dia menyalahkan Iran atas penahanan sejumlah warga AS dan karena tidak membantu kasus hilangnya Tice.

"Iran tidak membantu, dan mereka terlibat kuat di Suriah," tuturnya.

ABC News melaporkan, pemerintah AS meyakini Tice masih hidup meski tidak pernah diketahui keberadaannya.

Tice diyakini ditawan oleh pasukan rezim pro-Suriah saat meliput perang saudara pada Agustus 2012.

Lebih dari sebulan setelah dia ditangkap, sebuah video muncul memperlihatkan dirinya keluar dari mobil dengan mata tertutup kain, dan digiring oleh pria bersenjata ke arah bukit.

"Ya Tuhan," begitu katanya dalam video tersebut.

Tice tak pernah muncul lagi sejak kemunculan video tersebut.

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/14/14391851/as-minta-rusia-bantu-bebaskan-jurnalis-yang-diculik-di-suriah-pada-2012

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke