Salin Artikel

Interogasi Tahanan Pelaku Serangan 9/11, CIA Pakai Serum Kejujuran

Melansir dari AFP, berdasarkan dokumen rahasia yang dirilis Selasa (13/11/2018), penyelidik CIA yang melakukan proses interogasi terhadap Abu Zubaydah mengalami kebuntuan untuk menggali informasi seputar rencana serangan teroris di masa depan.

Abu Zubaydah adalah anggota organisasi teroris Al-Qaeda yang diyakini telah membantu merencanakan serangan 9/11 dan kini tengah ditahan.

CIA akhirnya memunculkan rencana penggunaan metode obat dengan serum kejujuran daripada melanjutkan interogasi dengan teknik penyiksaan.

Metode serupa telah digunakan badan intelijen itu pada 1950-an dengan menggunakan obat-obatan seperti LSD, serta serum kebenaran yang diduga telah diuji penggunaannya oleh Rusia pada 1980-an.

Ide penggunaan metode obat-obatan dalam interogasi ini dimunculkan oleh pejabat dari kantor pelayanan media CIA, OMS.

Rencana itu muncul setelah tahanan, Abu Zubaydah yang menunjukkan ketahanan luar biasa meski telah menjalani perlakuan kejam saat proses interogasi.

"Intensitas dan durasi interogasi AZ telah mengejutkan pihak OMS dan mendorong upaya mencari alternatif lain yang lebih ramah dengan wawancara berbasis obat," tulis laporan tersebut.

Namun hingga kini belum ada bukti yang meyakinkan tentang obat-obatan yang dapat membuat seseorang memberikan semua informasi.

"Tidak ada ramuan ajaib seperti gagasan populer yang disebut serum kejujuran," kata intelijen.

"Tampaknya setiap individu yang dapat bertahan dari interogasi intensif akan dapat bertahan dari pembiusan," lanjut laporan itu.

Namun para penginterogasi menganggap penggunaan obat-obatan itu dapat menipu tahanan agar berpikir bahwa dia telah membocorkan semua informasi.

Meski tidak terbukti mampu mendorong seseorang untuk berkata jujur, penggunaan obat-obatan diyakini berpotensi berguna sebagai alasan subjek untuk lebih terbuka dengan tetap mempertahankan harga dirinya.

Akan tetapi penggunaan obat-obatan untuk interogasi menghadapi larangan setelah penggunaannya dalam program MKULTRA pada 1950-an mendorong subjek melakukan bunuh diri.

Laporan setebal 90 halaman dari catatan OMS dalam interogasi pascatragedi 9/11 itu dirilis setelah melalui tahap persidangan yang dipimpin American Civil Liberties Union (ACLU).

ACLU mengatakan seluruh laporan menunjukkan bagaimana dokter sangat kritis dalam program penyiksaan dan membantu melegitimasinya.

"Salah satu pelajaran penting dari program penyiksaan CIA adalah bagaimana itu dapat merusak hampir setiap individu dan institusi yang terkait dengannya," kata pengacara ACLU, Dror Ladin.

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/14/07311991/interogasi-tahanan-pelaku-serangan-911-cia-pakai-serum-kejujuran

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke