Salin Artikel

Polisi Australia Ungkap Identitas Pelaku Kasus Teror Jarum pada Stroberi

Polisi terus menginvestigasi kasus penyebar kontaminasi jarum pada stroberi yang membuat warga Australia dilanda kepanikan.

Setelah serangkaian penyelidikan, polisi berhasil mengidentifikasi seorang mantan supervisor pertanian sebagai pelaku utama.

Diwartakan AFP, Senin (12/11/2018), teror tersebut bahkan sampai ke Selandia Baru hingga membuat stroberi impor Australia harus dicabut dari peredaran.

My Ut Trinh (50) disebut polisi sebagai pelaku utama teror jarum. Dia pernah bekerja pada salah satu pertanian stroberi, tempat di mana produk hasilnya ditemukan adanya jarum.

Dia ditangkap dan dituduh dengan 7 kasus pelanggaran kontaminasi produk oleh polisi negara bagian Queensland.

"Ini mungkin menjadi salah satu investigasi paling luar biasanya yang saya selidiki," kata Kepala Detektif Jon Wacker.

Dia mengatakan, Trinh merupakan warga negara Australia dan pernah berprofesi sebagai supervisor.

Courier Mail melaporkan, dia bekerja di pertanian Berrylicious and Berry Obssesion.

Surat kabar itu menambahkan, pelaku diyakini mengeluhkan perihal majikannya. Namun, penyelidikan polisi termasuk kemungkinan dia ingin balas dendam.

Wacker tidak ingin berkomentar tentang motif Trinh. Dia mengatakan, polisi sudah mengumpulkan 230 laporan secara nasional tentang kontaminasi jarum pada stroberi di 68 merek.

Beberapa kasus memang ditemukan sebagai hoaks atau laporan palsu.

Asosiasi Petani Stroberi Queensland menyambut baik penahanan tersebut, namun masih mengkritik tingginya jumlah kasus yang belum terselesaikan.

"Itu adalah krisis yang didorong oleh media sosial dan satu-satunya korban nyata adalah petani stroberi," tulis asosiasi itu dalam sebuah pernyataan.

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/12/12340131/polisi-australia-ungkap-identitas-pelaku-kasus-teror-jarum-pada

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke