Salin Artikel

AS Tak Bakal Sanksi India karena Beli Rudal S-400 Rusia, Ini Syaratnya

Meski begitu, Indian Express mengutip pejabat AS melaporkan, tetap ada syarat yang harus dipenuhi oleh pemerintah India.

Diwartakan Russian Today Kamis (25/10/2018), Washington telah memberi tahu India agar bersedia membeli jet tempur F-16 mereka.

Angkatan Udara India dilaporkan telah melayangkan permintaan informasi (RFI) untuk membeli 114 jet tempur, dengan F-16 dan F-18 dipertimbangkan.

Dalam dokumen yang telah diserahkan, militer India menolak memberikan garansi bahwa mereka bakal membeli jet tempur yang terbang perdana pada Februari 1974 itu.

Pasalnya, F-16 telah digunakan oleh rival utama mereka, Pakistan. Selain itu, jet tempur tersebut dianggap tak cocok dengan Brahmos.

Brahmos merupakan rudal penjelajah supersonik dengan kecepatan hingga 3.700 km per jam yang dikembangkan bersama antara Rusia dan India.

Pejabat anonim Kementerian Pertahanan AS berkata, Presiden Donald Trump membutuhkan kesepakatan dari India agar tak menjatuhkan sanksi.

"Menghindari sanksi AS merupakan langkah yang dibutuhkan suatu negara. Karena itu, ketergantungan mereka akan senjata Rusia harus dikurangi," ujar pejabat tersebut.

Sebelumnya pada Oktober lalu, Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan kontrak pembelian lima unit S-400 senilai 5.43 miliar dollar AS, atau Rp 82,4 triliun.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah Modi menerima kunjungan Presiden Vladimir Putin. India adalah negara ketiga yang beli sistem rudal itu setelah Turki dan China.

Washington telah menegaskan pembelian persenjataan dari Rusia melanggar Peraturan Menangkal Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA) itu.

Akhir September, Negeri "Paman Sam" menjatuhkan sanksi kepada China karena selain membeli S-400, juga jet tempur Sukhoi Su-35.

Adapun AS belum menjatuhkan sanksi CAATSA kepada Turki yang notabene adalah anggota Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Juru bicara Kedutaan Besar AS di New Delhi berkata, CAATSA ditujukan ke Rusia, dan tidak bermaksud melumpuhkan kemampuan militer negara sekutu.

S-400 Triumf merupakan sistem pertahanan anti-serangan udara jarak jauh yang diproduksi oleh perusahaan Almaz-Antey.

Sistem itu bisa menghancurkan rudal balistik taktis dari jarak 60 kilometer serta target pesawat dari 400 kilometer. Sejak 2007, Rusia mengganti sistem S-300 dengan S-400.

https://internasional.kompas.com/read/2018/10/25/19231811/as-tak-bakal-sanksi-india-karena-beli-rudal-s-400-rusia-ini-syaratnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke