Kelompok Penculik Bersenjata Bebaskan Miliarder Termuda Afrika

Miliarder termuda Afrika diculik pada 11 Oktober 2011 oleh kelompok bersenjata, saat memasuki gym di sebuah hotel di Dar es Salaam, ibu kota ekonomi Tanzania.

Para penculik itu sempat menembakkan senjata ke udara, sebelum memaksa Mohammed masuk ke mobil mereka.

"Saya bersyukur kepada Allah, saya telah kembali ke rumah dengan selamat," katanya dalam pesan di Twitter, seperti diwartakan AFP, Sabtu (20/10/2018).

"Saya berterima kasih kepada semua rekan di Tanzania dan semua orang di seluruh dunia yang mendoakan," ujarnya.

"Saya berterima kasih kepada pihak berwenang Tanzania, termasuk Pasukan Polisi yang bekerja demi kepulangan saya dengan aman," imbuhnya.

Sang ayah, Gullam Dewji, mengonfirmasi perihal putranya yang telah bebas kepada harian Tanzania, Mwanachi.

Sebelumnya, keluarga tersebut menawarkan hadiah senilai 500.000 dollar AS atau sekitar Rp 7,5 miliar bagi siapa saja yang memiliki informasi, yang dapat membantu polisi menemukan keberadaan Mohammed.

Pada Jumat (19/10/2018), polisi Tanzania berhasil mengidentifikasi pengemudi kendaraan yang digunakan dalam asi penculik.

Sejak informasi tersebut diperoleh, mereka membuat kemajuan dalam proses penyelidikan.

Mohammed Dewji merupakan pemimpin Grup MeTL yang beroperasi di sekitar 10 negara pada bidang pertanian, asuransi, transportasi, logistik, dan industri makanan.

Dia lahir di Tanzania dan menempuh pendidikan di Georgetown University di Amerika Serikat. Mohammed Dewji pernah menjabat sebagai anggota parlemen pada 2005 hingga 2015.

Pada 2013, dia menjadi warga Tanzania pertama yang menjadi sampul majalah Forbes. Dia bahkan menyabet gelar Forbes Africa Person of the Year pada 2015.

Selain itu, pria berusia 43 tahun itu adalah pemegang saham utama klub sepak bola Simba FC di Tanzania.

Menurut data dari Forbes, Mohammed Dewji berada di urutan 17 dalam daftar orang kaya Afrika dengan jumlah kekayaan mencapai 1,5 miliar dollar AS atau Rp 22,7 triliun.