Salin Artikel

Korsel Perpanjang Masa Bantuan Gempa Palu dan Donggala

Yonhap melaporkan Rabu (17/10/2018), dua pesawat militer Korsel sudah berada di Sulawesi Tengah sejak 28 September lalu.

Pesawat kargo itu membantu distribusi bantuan darurat. Setiap hari, mereka mengirim sekitar 20 ton bantuan dari berbagai komunitas internasional.

Seharusnya, misi dua pesawat tersebut selesai Rabu ini. Namun, Kementerian Luar Negeri mengumumkan bakal memperpajang operasi hingga 26 Oktober.

Dalam keterangan tertulis, Kemenlu Korsel menyatakan kebijakan perpanjangan itu diambil atas permintaan dari otoritas Indonesia.

"Keputusan memperpanjang masa operasi pesawat kargo militer untuk membantu pemerintah Indonesia melaksanakan proses pemulihan pasca-bencana," ujar kemenlu.

Gempa bermagnitudo 7,4 yang mengguncang Sulawesi Tengah pada 28 September menewaskan 2.045 orang berdasarkan data per 10 Oktober.

Jumlah tersebut terdiri dari 1.636 orang dari Kota Palu, 171 orang dari Donggala, Sigi 222 orang, Parigi Moutong 15 orang, dan Pasang Kayu Sulawesi Barat 1 orang.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho berkata, titik tertinggi tsunami mencapai 11,3 meter.

Titik tertinggi itu tercatat berada di desa Tondo, Palu Timur, kota Palu. Sedangkan titik terendah 2,2 meter di desa Mapaga, kabupaten Donggala.

Tercatat pula, 82.775 warga mengungsi di sejumlah titik. Tak hanya itu, sebanyak 67.310 rumah dan 2.736 sekolah rusak. Serta terdapat 20 fasilitas kesehatan dan 12 titik jalan rusak berat.

https://internasional.kompas.com/read/2018/10/17/11534551/korsel-perpanjang-masa-bantuan-gempa-palu-dan-donggala

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke