Ini Tiga Persenjataan Militer yang Mungkin Dibeli Taiwan dari AS

Disampaikan Wakil Menteri Pertahanan AS Urusan Keamanan Asia Pasifik, Randall Schriver, pemerintahan Donald Trump bakal meningkatkan lebih banyak penjualan persenjataan kepada Taiwan.

Bahkan bulan lalu, Washington juga telah mengumumkan rencana penjualan persenjataan senilai 330 juta dolar (sekitar Rp 5 triliun).

Meski demikian belum diungkapkan peralatan dan persenjataan perang apa saja yang akan dibeli Taiwan dari AS.

Melansir dari SCMP, berikut ini tiga hal yang kemungkinan besar akan berada di posisi paling atas dalam daftar belanja militer Taiwan dari AS:

1. Teknologi kapal selam

Washington pun pada April lalu telah setuju mengizinkan kontraktor pertahanan AS untuk membantu Taiwan dalam membangun kapal selam di dalam negeri.

Tetapi kendala lainnya yakni Angkatan Laut AS yang hanya menggunakan kapal selam bertenaga nuklir, sementara Taiwan mengharap dapat memiliki kapal bertenaga diesel dan listrik.

2. Jet tempur F-35

Pesawat ini dirancang sebagai penghancur serangan rudal darat-ke-udara dan dilengkapi sistem pemrosesan mutakhir, teknik integrasi radar dan sistem pengenalan target canggih.

Dalam wawancara dengan media Taiwan pada Maret lalu, Menteri Pertahanan Yen Teh-fa mengatakan, jet tempur F-35B yang memiliki kemampuan lepas landas di landasan pendek dan bahkan secara vertikal, dinilai cocok untuk Angkatan Udara Republik China.

Yen juga mengatakan, negosiasi pembelian telah dimulai dan pemerintah Taiwan akan segera mengajukan permintaan ke AS setelah menyelesaikan evaluasi proposal pengadaan.

3. Tank M1A2 Abrams

Sebagian besar tank tentara Taiwan saat ini adalah model lama buatan AS seperti M60 dan M48.

Pemerintah Taiwan telah sejak lama membahas perlunya membeli tank M1A2 Abrams karena banyak pihak yang mulai mempertanyakan kelayakan armada lama tank tempur mereka untuk beroperasi di wilayah pesisir dan pedalaman gunung yang banyak ada di negara itu.

Taipei juga sempat mengatakan rencana pembelian 108 unit tank tempur M1A2 Abrams dari AS pada 10 Juli lalu, namun hingga kini belum ada kejelasan lanjutan dari rencana itu.