Salin Artikel

Setelah Kritik Kaisar, Kepala Pendeta Kuil Kontroversial Jepang Mundur

Dalam komentar yang dimuat di majalah Shukan Post, Kunio Kohori menuturkan dia yakin kaisar yang bakal lengser pada 31 Maret 2019 itu berusaha menghancurkan Kuil Yasukuni.

Sebabnya, kaisar berusia 84 tahun itu tidak pernah mengunjungi kuil yang dibangun pada 1869 di era Kaisar Meiji tersebut.

Kuil Yasukuni menjadi kontroversial karena menjadi makam sosok yang dianggap penjahat perang di Perang Dunia II.

Antara lain mendiang Perdana Menteri Hideki Tojo yang dieksekusi mati di 1948. Kemudian kuil itu juga mendoakan arwah 2,5 juta korban Perang Dunia II.

Sebaliknya, Kaisar Akihito lebih memilih untuk mengunjungi dan mencoba membangun rekonsiliasi dengan musuh Jepang seperti China maupun Korea.

"Lebih banyak perjalanan yang dilakukan Yang Mulia Kaisar, beliau jadi semakin membuat jarak dengan Kuil Yasukuni," kritik Kohori dilansir BBC Kamis (11/10/2018).

Kohori juga meragukan Putra Mahkota Naruhito dan istrinya Masako bakal mengunjungi kuil setelah berkuasa. Apalagi, dia mendengar Masako benci agama Shinto.

Dalam keterangan tertulis, Yasukuni menyesalkan ucapan yang dilontarkan Kohori, dan menyatakan Kohori telah meminta maaf secara langsung kepada Badan Rumah Tangga Kekaisaran.

"Kepala kuil yang baru untuk menggantikan Kohori bakal dipilih pada Oktober ini," demikian penjelasan dari juru bicara kuil.

Keputusan Kaisar Akihito untuk membangun rekonsiliasi dengan China maupun Korea, serta mengunjungi kawasan Pasifik untuk memberikan penghormatan dikritik kalangan sayap kanan.

Ayah Akihito, Kaisar Hirohito, berhenti mengunjungi Yasukuni sejak ke-14 penjahat perang Jepang mendapat kehormatan di sana pada 1978.

Meski sudah tidak lagi dikunjungi kaisar, kuil tersebut masih dikunjungi sejumlah politisi. Antara lain Perdana Menteri Shinzo Abe yang memantik kritik dari China.

https://internasional.kompas.com/read/2018/10/12/12031011/setelah-kritik-kaisar-kepala-pendeta-kuil-kontroversial-jepang-mundur

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke