Salin Artikel

Polisi India Tahan 421 Orang Terkait Kasus Kekerasan terhadap Pekerja Migran

Ratusan tersangka tersebut ditahan di negara bagian barat India, Gujarat. Diduga aksi penyerangan terkait dengan kasus pemerkosaan yang menimpa gadis berusia satu tahun.

Pejabat lokal mengatakan, ratusan pekerja migran, sebagian besar dari negara bagian Uttar Pradesh dan Bihar, telah pergi beberapa hari usai aksi kekerasan.

Sementara pemerintah negara bagian Gujarat mengatakan telah menambah pasukan keamanan, terutama di pusat-pusat industri, di mana banyak terdapat pekerja migran tinggal.

"Pemerintah secara tegas mengecam insiden kekerasan terhadap para pekerja migran," kata JN Singh, Sekretaris Utama Negara Bagian Gujarat kepada wartawan di Gandhinagar.

"Kami telah melakukan tindakan tegas kepada para pelaku. Hingga Senin (8/10/2018) kami telah mendaftarkan 54 kasus di delapan distrik dan menangkap 421 tersangka pelaku kekerasan," tambah Singh dilansir AFP.

Peningkatan kasus kekerasan terhadap pekerja migran diyakini terkait dengan penangkapan seorang buruh migran yang bekerja di sebuah pabrik keramik atas tuduhan melakukan pemerkosaan terhadap anak berusia satu tahun pada 28 September lalu.

Kasus tersebut telah memicu aksi demonstrasi publik yang marah terhadap pelaku. Aksi kemudian berubah menjadi gelombang kekerasan yang terhadi di sejumlah distrik di utara.

Sementara korban perkosaan dilaporkan telah meninggalkan rumah sakit pada akhir pekan lalu.

Ditambahkan Menteri Utama Negara Bagian, Vijay Rupani, tindakan tegas terhadap aksi kekerasan telah ditingkatkan dalam 48 jam terakhir. Pihaknya berjanji mereka yang terlibat dalam serangan terhadap pekerja migran bakal ditindak.

"Saya menyerukan kepada warga Gujarat untuk turut menjaga suasana damai dan harmonis," ujarnya.

.

.

https://internasional.kompas.com/read/2018/10/08/23320211/polisi-india-tahan-421-orang-terkait-kasus-kekerasan-terhadap-pekerja

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke