Salin Artikel

Warga Palestina Protes Angka Pengangguran Tinggi di Jalur Gaza

Seperti diketahui, penyerapan tenaga kerja terus lumpuh sejak blokade Israel pada 2007.

Melansir Middle East Monitor, mereka mendesak pemerintah dan Departemen Tenaga Kerja yang berbasis di Ramallah untuk campur tangan menciptakan lapangan kerja bagi warga Palestina di wilayah pesisir.

"Sekarang, keluarga miskin di Gaza keluar untuk meningkatkan suara mereka di hadapan Otoritas Palestina (PA) dan komunitas internasional," kata Talal Abu Zarifa, anggota Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP).

"Kami ingin PA memperbaiki kebijakan dan mengakhiri divisi yang telah mengubah Jalur Gaza menjadi zona bencana bersama dengan blokade (Israel)," ucapnya.

Dia juga mengutuk komunitas internasional yang terus berdiam terhadap blokade Israel di Jalur Gaza.

Bulan lalu, Bank Dunia memperingatkan ekonomi Gaza sedang jatuh bebas dan menyerukan Israel dan masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera.

Dalam kurun waktu 10 tahun, presentase pengangguran usia 15-29 tahun di Palestina meningkat menjadi 41 persen pada tahun lalu.

Sementara, pada 2007, jumlah pengangguran pada usia tersebut sebesar 30,7 persen.

Wilayah Jalur Gaza menjadi area dengan peningkatan pengangguran paling pesat, dengan 61,2 persen pada 2017 dibandingkan 39,8 persen pada 2007.

Pengangguran di Gaza telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir sebagai akibat dari pendudukan Israel terhadap daerah kantong dan penutupan jalur darat serta pelabuhan lautnya.

Bank Dunia dalam economic outlook yang dirilis pada April lalu memprediksi produk domestik bruto Palestina akan menurun 0,2 persen menjadi 2,5 persen pada 2018.

Partisipasi kerja di Palestina masih didominasi oleh pria dengan 71 persen pada 2017, sementara perempuan hanya 19 persen.

https://internasional.kompas.com/read/2018/10/08/11370431/warga-palestina-protes-angka-pengangguran-tinggi-di-jalur-gaza

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke