Salin Artikel

Setelah Badai Florence, Warga Carolina Utara Diserang Nyamuk Besar

RALEIGH, KOMPAS.com - Badai Florence yang menerjang pesisir Carolina Utara tak hanya menyisakan duka bagi penduduknya.

Sebab, mereka juga harus menghadapi fenomena jutaan nyamuk yang kelaparan. Ukuran nyamuk-nyamuk itu bahkan tiga kali lebih besar dari biasanya.

New York Post mewartakan, nyamuk bertelur di air yang merendam sebagian wilayah akibat Badai Florence, yang turut menumpahkan air dari hujan lebat.

"Ini seperti film fiksi ilmiah yang mengerikan," kata penduduk bernama Robert Phillips.

Warga lain, Cassie Vadovsky, mengaku disambut segerombolan nyamuk ketika kembali ke rumah bersama putrinya.

Dia mengunggah foto rekaman nyamuk-nyamuk berukuran besar yang terbang di luar sekitar mobilnya. Hingga kini, video tersebut sudah dibagikan sebanyak 158.000 kali.

"Saya menunggu hingga nyamuk itu tenang, sebelum saya menarik anak-anak dan berlari ke arah rumah," ucapnya.

Salah satu putrinya bahkan mengira nyamuk-nyamuk sebagai tawon.

"Kenapa ibu merekam gambar tawon?" tanya seorang putrinya.

"Itu bukan tawon, itu nyamuk," balas Vadovsky.

Newsweek mengabarkan, dari 61 spesies nyamuk di Carolina Utara, ada 15 hingga 20 spesies nyamuk yang sangat responsif terhadap banjir.

Setelah banjir terjadi, telur menetas dan pertumbuhan populasi tumbuh secara cepat.

Untuk menanggapi fenomena nyamuk, Gubernur California Utara Roy Cooper menggelontorkan dana senilai 4 juta dollar AS atau sekitar Rp 59,7 miliar untuk mendanai upaya pengendalian nyamuk.

Para ahli meyakini, cuaca negara bagian yang semakin dingin maka nyamuk akan mereda.

Profesor entomologi NCSU Michael Reiskind mengatakan, nyamuk besar tidak menimbulkan ancaman terhadap manusia.

"Masyarakat seharusnya tidak terlalu khawatir, nyamuk besar tidak lebih berbahaya daripada yang kecil," ucapnya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/30/16274211/setelah-badai-florence-warga-carolina-utara-diserang-nyamuk-besar

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke