Salin Artikel

Teror Jarum pada Buah, Swalayan Singapura Stop Impor Stroberi Australia

Keputusan itu diambil menyusul lebih dari 100 laporan mengenai temuan jarum pada buah stroberi di Australia yang menyebabkan kekhawatiran nasional.

Kepada Channel News Asia, juru bicara NTUC FairPrice mengatakan buah impor memang masih tersedia, namun tidak akan dipasok lagi ketika sudah terjual seluruhnya.

"Walau otoritas belum meminta untuk menarik produk dari Australia, kami memutuskan menghentikan impor stroberi dari Australia mulai hari ini, sebagai langkah pencegahan," katanya.

Penjualan stroberi di Singapura telah menurun 10 persen sejak kasus temuan jarum muncul di "Negeri Kanguru".

Swalayan lainnya, Sheng Siong, meminta pemasok menggunakan alat detektor logam untuk memeriksa semua bakul buah stroberi.

"Sejak 19 September, eksportir diminta untuk memberikan jaminan produk ekspor mereka bebas dari kontaminan logam agar izin ekspor disetujui," demikian pernyataan AVA.

Pendeteksi logam dan X-ray akan dimanfaatkan untuk memeriksa seluruh buah-buahan yang masuk ke Singapura dari Australia.

Selain Singapura, Selandia Baru juga mengimpor buah stroberi dari Australia.

Namun, telah terkonfirmasi adanya laporan tentang temuan jarum pada buah stroberi asal Australia Barat yang masih terbungkus rapat di sebuah swalayan besar di Auckland pada Minggu (23/9/2018).

Sebagai langkah antisipasi, seluruh buah stroberi merek Choice yang ada di jaringan supermarket Countdown di Selandia Baru telah ditarik dari rak penjualan.

Induk perusahaan Countdown, Woolworths, di Australia memilih untuk menarik jarum dari seluruh toko offline dan online.

Sementara kepolisian masih memburu pelaku pertama dari kejahatan ini di tengah banyaknya pelaku yang meniru untuk tujuan usil.

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/25/15394621/teror-jarum-pada-buah-swalayan-singapura-stop-impor-stroberi-australia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke