Salin Artikel

Mahathir: Malaysia Nyaris "Hancur" karena Pemerintahan Sebelumnya

Penryataan itu disampaikan Mahathir di hadapan 200 orang Malaysia ketika berkunjung ke London, Inggris, dilansir The Star Selasa (25/9/2018).

Dia menyebut kerusakan baik di sektor finansial maupun administrasi yang dilakukan pemerintahan sebelumnya nyaris membuat Malaysia "hancur".

"Kita bakal menjadi bangsa yang tidak mempunyai kuasa di negara sendiri, dan dijajah oleh negara lain," kata PM berusia 93 tahun itu.

Mahathir mencontohkan korupsi yang mengakar mulai dari pejabat tinggi hingga pejabat rendah, serta birokrasi yang begitu parah.

Dia melihat banyak staf pemerintah cenderung bergerak berdasar permintaan koalisi Barisan Nasional yang berkuasa hampir enam dekade sebelum digulingkan Pakatan Harapan.

"Loyalitas mereka tidak hanya kepada negara namun juga partai yang berkuasa. Padahal, mereka seharusnya netral," keluh PM yang berkuasa di 1981-2003 tersebut.

Belum lagi membahas utang. Mahathir menjelaskan sangat penting bagi pemerintahannya untuk membayar meski harus menjual aset.

Mahathir pernah mengatakan utang yang harus dihadapi Malaysia sekitar 1 triliun ringgit, atau sekitar Rp 3.604 triliun.

Dia mengatakan anggaran mereka berada dalam posisi defisit karena mereka tak punya cukup pendapatan untuk membayar kewajiban.

"Kami tak punya uang membayar utang. Bahkan kami kehilangan dana pinjaman yang tidak jelas ke mana perginya," ujar Mahathir.

Menurut dia, orang-orang mulai berpindah haluan dari Barisan Nasional karena koalisi tersebut tidak fokus pada pembangunan dan kesejahteraan.

Orang-orang, jelas Mahathir, memilih mendukung Pakatan karena mereka sedih dengan tingginya biaya hidup di Negeri "Jiran".

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/25/14073821/mahathir-malaysia-nyaris-hancur-karena-pemerintahan-sebelumnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke