Salin Artikel

Mahathir Sebut Koruptor Harus Dipenjara, tapi Tidak Seumur Hidup

Pernyataan itu dia sampaikan ketika menghadiri kuliah umum bertajuk The Challenge of Good Governance in the Muslim World, pada Senin (24/9/2018) di Oxford Centre for Islamic Studies, Inggris.

"Mereka akan dipenjara. Berapa lama mereka harus dipenajra tergantung tingkat korupsinya, dan saya pikir erbedaan level korupsi butuh hukuman yang berbeda," katanya, seperti dikutip dari Channel News Asia.

"Tapi kami belum mencapai tahap untuk menghukum mereka seumur hidup," imbuhnya.

Kalimat itu dia lontarkan sebagai jawaban atas pertanyaan mengenai apakah dia mendukung hukuman mati bagi pemimpin korup.

Mahathir menyatakan, negara dengan mayoritas penduduk muslim yang mengadopsi sistem demokrasi masih butuh banyak waktu untuk memahami kinerja demokrasi.

"Jika Anda tidak paham bahwa pengambilan suara dalam demokrasi itu kuat, maka Anda tidak bisa memiliki sistem demokrasi," ucapnya.

Menurut dia, transisi sistem pemerintahan seperti itu bisa saja membawa bencana kepada negara.

"Tiap kali mereka mencoba sistem demokrasi, akan ada perselisihan di antara mereka dan negara bisa nyaris hancur," kata Mahathir.

Dia mengatakan, Malaysia mengadopsi sistem demokrasi, meski 60 persen populasinya merupakan penduduk muslim.

"Kami di Malaysia tidak menyukai kekerasan. Kami tidak menggulingkan pemerintahan sampai pemerintah berubah sendiri," ujarnya.

Seperti diketahui, saat ini Malaysia sedang mengusut skandal korupsi di perusahaan 1MDB yang menyeret mantan PM Najib Razak. Sudah dua kali Najib ditangkap Komisi Anti-korupsi (MACC). 

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/25/10264671/mahathir-sebut-koruptor-harus-dipenjara-tapi-tidak-seumur-hidup

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke