Salin Artikel

AS Desak Suriah dan Sekutunya Hentikan Rencana Penyerangan Idlib

Sementara Dewan Keamanan PBB tengah melakukan persiapan untuk mengatasi krisis di wilayah terakhir yang dikuasai pemberontak Suriah itu.

"Dengan jutaan penduduk sipil dalam berisiko terancam, serangan terhadap Idlib akan menjadi eskalasi yang nekat," kata Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley dalam pernyataannya, Rabu (5/9/2018).

"Pemerintah rezim Suriah dan pendukungnya harus menghentikan operasi milier mereka dalam segala bentuknya agar memungkinkan proses politik yang dipimpin PBB memiliki kesempatan untuk berhasil," tambahnya dilansir AFP.

Dewan Keamanan PBB akan membahas krisis di Idlib pada Jumat (7/9/2018) mendatang, usai Sekretaris Jenderal Antonio Guterres memperingatkan akan risiko bencana kemanusiaan jika serangan militer dilaksanakan.

Pada Selasa (4/9/2018), jet tempur Rusia dilaporkan telah kembali melancarkan serangan udara ke Idlib, yang pertama setelah jeda selama 22 hari.

Serangan udara tersebut semakin menguatkan operasi militer yang digambarkan bertujuan untuk membasmi kelompok terkait jaringan Al Qaeda.

Dalam konferensi pers, Haley menyarankan kepada Rusia dan Suriah dapat melanjurkan operasi kontraterorisme namun harus menyelamatkan warga sipil.

"Ini adalah situasi tragis dan jika mereka berniat melanjutkan operasi pengambilalihan Suriah mereka dapat melakukannya," ujar Haley.

"Namun mereka tidak dapat menggunakan senjata kimia. Mereka tidak dapat melakukannya dengan menyerang rakyat mereka," tambahnya.

Utusan PBB, Staffan de Mistura berencana menggelar pembicaraan dengan Rusia dan Iran, serta Turki yang merupakan pendukung oposisi Suriah di Jenewa pekan depan.

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/05/23295871/as-desak-suriah-dan-sekutunya-hentikan-rencana-penyerangan-idlib

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke