Salin Artikel

Saudara Raja Salman Kritik Peran Kerajaan Saudi dalam Perang di Yaman

Pangeran Ahmed bin Abdulaziz al-Saud menyebut raja dan putra mahkota Kerajaan Saudi sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kekerasan yang telah membunuh ribuan warga sipil di Yaman.

Pernyataan itu disampaikan Pangeran Ahmed di hadapan sekelompok pengunjuk rasa yang menggelar aksi di luar kediamannya di London.

"Apa hubungan keluarga al-Saud dengan seruan kalian? Kami tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi (di Yaman). Pejabat terkaitlah yang bertanggung jawab, seperti raja dan putra mahkota," kata Pangeran Ahmed.

"Saya berharap perang di Yaman dapat berakhir lusa," tambahnya diberitakan The New Arab, Selasa (4/9/2018).

Dalam sebuah rekaman video, kerabat senior dari keluarga kerajaan itu juga menyatakan setuju dengan kecaman yang disampaikan para demonstran terkait serangan udara yang dilancarkan koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman pada Agustus lalu yang menewaskan puluhan warga sipil termasuk 40 anak-anak.

Dia juga menyampaikan simpati terhadap penahanan aktivis oleh Bahrain, sekutu dekat Saudi dan berjanji akan mengambil tindakan jika memungkinkan.

Kritikan yang disampaikan oleh anggota keluarga al-Saud terhadap pemerintahan Kerajaan Saudi sangat jarang terjadi.

Hal ini mencerminkan adanya ketidakpuasan terhadap kebijakan agresif yang ditunjukkan Raja Salman dan putra mahkota.

Pangeran Ahmed adalah adik laki-laki Raja Salman dan merupakan salah satu anggota Sudairi Seven, sebuah blok putra-putra berpengaruh dari pendiri kerajaan Saudi.

Dia menjabat sebagai wakil menteri dalam negeri selama 37 tahun dan sempat menjabat sebagai menteri pada 2012.

Koalisi pimpinan Arab Saudi mulai mengintervensi perang di Yaman pada Maret 2015.

Arsitek perang Yaman, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menjadi sorotan usai kebijakan luar negerinya yang agresif.

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/04/23520611/saudara-raja-salman-kritik-peran-kerajaan-saudi-dalam-perang-di-yaman

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke