Salin Artikel

Biografi Tokoh Dunia: Rocky Marciano, Petinju Legendaris AS

Dia memegang gelar juara dunia kelas berat dari 1952 dan 1956, dan pensiun tanpa terkalahkan dengan 49 kemenangan beruntun, 43 di antaranya knockout (KO).

Gaya bertarungnya yang tanpa henti, stamina, pukulan, dan dagunya yang tebal, Marciano jadi inspirasi karakter Rocky Balboa dalam film Rocky yang diperankan Sylvester Stallone.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan biografi dari juru dunia yang berhasil mempertahankan gelarnya enam kali itu.

1. Masa Kecil dan Awal Karir Bertinju
Marciano lahir di Brockton, Massachusetts, pada 1 September 1923 dengan nama asli Rocco Francis Marchegiano.

Dia lahir dari pasangan Pierino Marchegiano dan Pasqualina Picciuto. Pierino berasal dari Abruzzo, sedangkan istrinya Campania.

Saat kecil, dia bermain bisbol, di mana saat bersekolah di SMP Brockton sempat bergabung dengan tim bisbol dan sepak bola.

Namun, dia kemudian dikeluarkan setelah ketahuan berpartisipasi dalam liga gereja. Sedangkan peraturan sekolah melarang muridnya ikut liga lain.

Marciano keluar setelah menyelesaikan kelas 10. Setelah dia menjajal berbagai pekerjaan mulai dari penggali parit hingga pembuat sepatu.

Maret 1943, dia bergabung bersama pasukan AS untuk masa dinas awal dua tahun ketika Perang Dunia II berkecamuk.

Ditempatkan di Swansea, Wales, Marciano membantu pengiriman logistik sepanjang Kanal Inggris hingga Normandy.

Setelah perang berakhir, dia menyelesaikan dinasnya di Fort Lewis, Washington, pada Maret 1946. Sambil menunggu surat bebas tugasnya, dia ikut pertarungan amatir.

Marciano berhasil memenangkan turnamen tinju amatir militer AS pada 1946 dengan rekor 8-4. Sementara sumber lain menyebut 9-4.

Karir amatirnya berhenti di 17 Maret 1947 ketika dia mulai naik ring sebagai petinju profesional di Valley Arena Gardens di Holyoke.

Dia mengalahkan petarung lokal Lee Epperson dalam tiga ronde. Namun di akhir Maret 1947, dia sempat menjajal tim bisbol Chicago Cubs.

Dia menjalani uji coba selama tiga pekan sebelum dikeluarkan. Karena tak berhasil di tim lain, dia kembali berlatih tinju bersama teman lamanya A;;oe Colombo.

Dia kembali ke dunia amatir dan berpartisipasi dalam Kejuaraan Golden Gloves All-East Maret setahun kemudian.

Secara kontroversial, dia dikalahkan Coley Wallace. Kemudian dia mengikuti tryout AAU Olympic di Boston Garden.

Dia sempat menganvaskan George McInnis, namun saat pertarungan dia melukai tangannya sendiri sehingga terpaksa mundur dari turnamen.


2. Karir Profesional
Meski dia sempat melawan Epperson, Marciano benar-benar memulai karir profesionalnya secara penuh pada 12 Juli 1948.

Pertarungan pertamanya melawan Harry Bilazarian, dan berhasil memenangkannya dengan KO sebelum ronde kelima berakhir.

Don Mogard menjadi petinju yang berhasil memaksanya menjalani pertandingan 10 ronde secara penuh, dan menang secara angka.

Di 19 Desember 1949, dia melawan petarung kelas berat berpengalaman dari New York, Phil Muscato, dan menjadi laga pertama Marciano menghadapi petinju dengan nama besar.

Tiga pekan setelahnya, dia mengandaskan Carmine Vingo dengan pukulan KO di ronde keenam yang nyaris membunuhnya.

3. Menjadi Juara Dunia
23 September 1952, Marciano yang kala itu berusia 29 tahun melawan Jersey Joe Walcott dalam perebutan gelar juara dunia di Philadelphia.

Melawan petinju yang lebih tua sembilan dari dia, Marciano sempat mencium kanvas di ronde pertama, yan membuat Walcott memimpin.

Namun di ronde 13, hook kanan akurat, yang kemudian dikenal sebagai Susie Q, membuat Walcott merosot dan ambruk.

Marciano menjadi juara dunia baru. Setahun berikutnya, dia menjalani rematch melawan Walcott. Kali ini, mantan juara dijatuhkan di ronde pertama.

Dia menjalani dua pertarungan beruntun melawan mantan juara dunia kelas berat dan legenda di kelas berat ringan, Ezzard Charles.

Di pertarungan pertama yang digelar 17 Juni 1954, Ezzard memaksa Marciano untuk bertarung hingga 15 ronde, sehingga hanya mampu menang angka.

Kemudian di laga kedua, Marciano berhasil menyudahi perlawanan Ezzard melalui pukulan knockout di ronde kedelapan.

Laga mempertahankan gelar terakhir yang dijalankan Marciano menghadapi petinju 38 tahun Archie Moore pada 21 September 1955.

Pertarungan itu sedianya dijadwalkan 20 September. Namun harus ditunda karena peringatan akan adanya badai.

Dalam pertarungan tersebut, Marciano sempat dikandaskan pada ronde dan bangkit di hitungan keempat. Dia berhasil mempertahankan gelar dengan KO di ronde sembilan.

Marciano mengumumkan pensiun pada 27 April 1956 ketika dia berumur 32 tahun, dan memiliki rekor 49-0.


4. Kehidupan Setelah Bertinju dan Kematian
Marciano sempat punya keinginan comeback ketika Ingemar Johansson menjadi juara dunia pasca-menaklukkan Floyd Patterson di 26 Juni 1959.

Namun setelah hanya berlatih selama sebulan, dia berubah pikiran dan tak lagi secara serius memutuskan untuk naik ring kembali.

Setelah gantung sarung tinju, dia memasuki dunia televisi. Dia pertama kali tampil dalam acara Combat! episode Masquerade.

Di 1961, dia memandu acara tinju mingguan. Kemudian menekuni karir sebagai komentator serta wasit tinju.

Dia meninggal pada 31 Agustus 1969, sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-46, ketika menaiki pesawat Cessna 172 yang bertolak menuju Des Moines, Iowa.

Saat itu, pesawat terbang di malam hari dan cuacanya begitu buruk. Si pilot, Glenn Belz, sebenarnya punya pengalaman 231 jam terbang.

Namun hanya 35 jam dia habiskan pada malam hari dan Belz tidak punya sertifikat kelayakan sebagai pilot.

Belz mencoba mendaratkan pesawat di sebuah lapangan udara kecil di luar Newton. Namun pesawatnya malah menabrak pohon sekitar empat kilometer dari landasan.

Bersama Marciano saat itu, ikutr Frankie Farrell, putra sulung Lew Farrell, mantan petinju yang berkawan dengan Marciano.

Sang legenda dikebumikan di Pemakaman Forest Lawn di Fort Lauderdale, Florida. Sang istri, Barbara, meninggal lima tahun kemudian akibat kanker paru-paru.

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/04/21292691/biografi-tokoh-dunia-rocky-marciano-petinju-legendaris-as

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke