Salin Artikel

Biografi Tokoh Dunia: J Wolfgang von Goethe, Sastrawan Modern Terbesar Jerman

Karya-karya Goethe beragam mulai dari lirik puisi, novel, naskah pertunjukan drama hingga berbagai bentuk karya tulis lainnya.

Terdapat lebih dari 10.000 karya tulisan dan ditambah hampir 3.000 gambar yang dibuat Goethe dan masih tersimpan hingga saat ini.

Berkat karya-karyanya, Goethe disebut sebagai salah satu seniman sastra Jerman yang pengaruhnya dapat dirasakan hingga seluruh Eropa bahkan dunia.

Tulisannya menjadi sumber inspirasi dalam musik, drama dan puisi, bahkan seorang Charles Darwin pernah terinspirasi oleh karya Goethe.

Lahir di Frankfurt, negara bagian Hessen, Jerman pada 28 Agustus 1749, Goethe adalah anak pertama dari pasangan Johann Caspar Goethe, seorang ahli hukum, cendikiawan, pecinta seni dan orang yang kaya raya, dengan Catharina Elizabeth Textor.

Goethe memiliki tujuh adik, namun hanya seorang adik perempuan bernama Cornelia Friederica Christiana yang bertahan hidup.

Goethe tidak pernah merasakan bersekolah di sekolah umum. Semasa kecil, dia selalu belajar dari guru privat atau langsung dari sang ayah.

Hal tersebut membuat Goethe dekat dengan ayahnya, termasuk dalam kegemarannya terhadap seni sastra. Karya-karya dari Friedrich Gottlieb Klopstock dan Homer termasuk yang paling disukainya.

Mengikuti jejak sang ayah, Goethe juga mempelajari ilmu hukum dan masuk ke Universitas Leipzig pada 1765 hingga 1768.

Pada 1767, dia menerbitkan buku kumpulan puisi pertamanya yang berjudul Anette, yang dipersembahkan untuk perempuan yang dikaguminya di bangku kuliah.

Namun setahun berselang, sang ayah memerintahkannya untuk kembali ke Frankfurt karena Goethe mengalami sakit dan pendidikannya tidak berjalan lancar.

Baru pada 1770, Goethe kembali melanjutkan pendidikan hukumnya di Kota Strassburg hingga lulus dan mendapat gelar Litentatius Juris.


Saat berkuliah di Strassburg, Goethe berkenalan dengan Johann Gottfried Herder, seorang pakar teologi, filsuf, budayawan, dan kritikus seni yang cukup dikenal pada masa itu.

Dari Herder, Goethe belajar tentang keberagaman dunia sastra, mulai dari genre hingga sastra negara-negara lain.

Menjelang usia 22 tahun, Goethe kembali ke Frankfurt dan memulai karirnya sebagai pengacara. Dia pun mulai berkenalan dengan sastrawan dan budayawan lain.

Pada 1773, Goethe menulis drama Gotz von Berlichingen yang didasarkan pada kisah seorang tokoh sejarah abad ke-16. Drama itu meraih sukses hingga dianggap sebagai revolusi sastra.

Karir Politik

Pada 1775, Goethe pindah ke Weimar setelah mendapat tawaran untuk bekerja sebagai pejabat dari Carl August, seorang bangsawan yang berkuasa di Weimar-Sachsen-Eisenach.

Sejak saat itu dia pun menjadi disibukkan dengan tugas kenegaraannya dan berkat kerja kerasnya, Goethe pun dipercaya untuk menjalankan tugas perdana menteri dengan gelar kebangsawanan.

Karena disibukkan dengan tugas negara, Goethe hanya sedikit memiliki waktu untuk menulis puisi dan selebihnya digunakan untuk mempelajari ilmu alam dan meneliti tentang anatomi manusia.

Hingga pada 1784, dia menemukan keberadaan tulang kecil (os intermaxillare) pada kepala manusia. Temuannya itu mengejutkan para ahli anatomi karena semula menyangka bahwa tulang tersebut dianggap hanya ditemukan pada hewan.

Pada 1786, Goethe yang mulai jenuh akan tugas negara mengajukan cuti kepada Carl August untuk pergi ke Italia yang sejak dulu ingin dikunjunginya.

Selama kurun waktu 2 tahun setelahnya, Goethe mempelajari kesenian dan arsitektur klasik dari zaman Romawi dan Yunani, serta renaissance.

Di Italia, Goethe dapat kembali menekuni hobinya dan menulis sejumlah karya, di antaranya Iphigenie auf Tauris (Ifigenia di Semenanjung Tauris), drama Egmont, drama sejarah Torquato Tass, dan kumpulan puisi Elegi-elegi Roma.

Pada 1788, Goethe kembali ke Weimar dan kembali menjalankan tugas-tugasnya sebagai pejabat negara.

Di akhir tahun 1792, Goethe terlibat dalam Perang Valmy dan mendampingi Carl August selama invasi Perancis yang gagal. Dia bertugas sebagai pengamat militer dan mendokumentasikan masa-masa perang itu dalam salah satu karya tulisannya.


Tahun 1794, Goethe bertemu dengan Friedrich von Schiller yang kemudian menjadi teman dekatnya. Bersama-sama mereka menghasilkan karya kumpulan epigram berjudul Xenien dan Tabulae Votivae.

Goethe dan Schiller merupakan puncak zaman klasik Jerman yang disebut Klasik Weimar hingga Schiller meninggal pada tahun 1805.

Pada 1806, Goethe memutuskan menetap di Weimar bersama dengan Christiane Vulpius dan anak mereka, Julius August Walter von Goethe. Sembilan tahun kemudian, Christiane meninggal dunia.

Akhir Kehidupan

Goethe menghabiskan masa tua dengan tinggal bersama putra dan menantunya di Weimar.

Dia kemudian kembali aktif menulis hingga menghasilkan karya-karya di antaranya otobiografi dirinya yang diberi judul Dichtung und Wahrheit (Fiksi dan Kebenaran), kumpulan puisi West-Ostlicher Diwan (Diwan Barat-Timur), dan Faust, salah satu drama panjang terpenting dalam dunia sastra.

Tahun 1822, Goethe mengalami serangan jantung dan kesehatannya mulai menurun. Pada tahun 1828, Herzog Carl August, teman sekaligus pendukung Goethe meninggal dunia.

Dua tahun setelahnya, August, putra Goethe meninggal dalam perjalanan ke Italia.

Kepergiaan putranya membuat kesehatan Goethe semakin buruk. Dia pun dilanda rasa kesepian sehingga terus sakit-sakitan.

Hingga pada Maret 1832, dia kembali mengalami serangan jantung kedua yang diperparah dengan timbulnya infeksi paru-paru dan akhirnya pada tanggal 22, Goethe meninggal dunia di Weimar dan dikuburkan di samping makam sahabatnya, Friedrich Schiller.

https://internasional.kompas.com/read/2018/08/28/20503301/biografi-tokoh-dunia-j-wolfgang-von-goethe-sastrawan-modern-terbesar

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke