Salin Artikel

Kekeringan di Australia, Pemerintah Izinkan Peternak Tembak Kanguru

Selama berbulan-bulan, curah hujan kecil atau bahkan tidak hujan sama sekali menyelimuti negara bagian tersebut.

Melansir dari CNN, Rabu (8/8/2018), kondisi kekeringan menyebabkan kanguru harus berkompetisi dengan hewan ternak untuk mendapat makanan dan air.

"Ini sangat sulit, tidak ada seorang pun yang tidak berharap turunnya hujan di perternakan kami dan juga di lingkungan masyarakat," kata Menteri Industri Primer Niall Blair dalam sebuah pernyataan.

"Banyak peternak yang membawa ternak dari padang mereka, dan melihat kanguru bergerak masuk serta mengambil apa pun yang tersisa," ucapnya.

Aturan baru akan meningkatkan kuota perburuan dan akan ada lebih banyak penembak yang beroperasi di bawah lisensi tunggal.

"Jika kita tidak mengatur situasi ini, kita akan melihat puluhan ribu kanguru kelaparan dan menderita," ujar Blair.

Seperti diketahui, Australia telah lama menghadapi kondisi kering dan menyengat, terutama di wilayah pedalaman, jauh dari area pantai yang populer di kalangan wisatawan.

Universitas Melbourne bahkan menyebut kekeringan kali ini bisa menjadi yang terburuk dalam 400 tahun terakhir.

Kekeringan juga memukul hasil produksi pertanian karena kurangnya tanaman, air, dan makanan ternak.

Peternak kesulitan memberi makan ternak. Banyak yang terpaksa menjual atau menyembelih ternak, sehingga mempengaruhi industri peternakan yang baru pulih.

Petani juga terpaksa membuldoser ladang mereka, menyebabkan seluruh keluarga tidak memperoleh penghasilan.

Selain itu , stres juga berpotensi menimpa kalangan petani. Penelitian Universitas Newcastle mengungkap, petani berusia di bawah 35 tahun rentan terhadap stres dan dampak negatif dari kekeringan.

https://internasional.kompas.com/read/2018/08/09/12044171/kekeringan-di-australia-pemerintah-izinkan-peternak-tembak-kanguru

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke