Salin Artikel

Kini Giliran Australia Desak Korea Utara Kembalikan Kerangka Tentara

Demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, Selasa (7/8/2018), seperti dikutip dari AFP.

Sekitar 17.000 tentara Australia menjadi bagian dari pasukan multinasional PBB yang berperang membela Korea Selatan, melawan Korea Utara selama konflik 1950-1953.

Dari jumlah tersebut, 340 tentara tewas dan lebih dari 1.216 terluka. Sebanyak 43 orang dinyatakan hilang ketika bertempur dan diperkirakan telah tewas.

Bishop mengaku sudah menyampaikan permintaan ini ketika bertemu dengan Menlu Korea Utara Ri Yong Ho di Singapura dalam forum ASEAN pada akhir pekan lalu.

Dia menyoroti pengembalian 55 set kerangka tentara Amerika Serikat yang gugur di medan perang, yang akan dipulangkan ke tanah air mereka pada bulan ini.

"Saya mencatat AS telah menerima kerangka beberapa tentara mereka, setelah pertemuan antara Presiden Trump dan Kim Jong Un," katanya.

Dia berharap Australia dapat mengakses situs lokasi kerangka tentara dengan mengirim bantuan forensik untuk mengambil sisa-sisa jasad yang masih ada.

"Kami menawarkan bantuan forensik dan ahli sehingga kami dapat mengambil kerangka tentara Australia," ucapnya.

Saat bertemu dengan Ri, Bishop juga mendiskusikan kemajuan Korea Utara dalam melakukan denuklirisasi.

"Saya mengambil kesempatan untuk berbicara dengannya tentang pertemuan Trump dan Kim, serta komitmen Korea Utara untuk denuklirisasi," ujarnya.

Seperti diketahui, sebanyak 55 set kerangka tentara AS diperkirakan sampai ke daratan "Negeri Paman Sam" pada bulan ini.

Para ahli menyatakan, perlu waktu bertahun-tahun untuk mengidentifikasi kerangka tersebut.

Lebih dari 35.000 pasukan AS tewas di semenanjung Korea selama perang berlangsung. Sebanyak 7.700 tentara diyakini hilang selama aksi pertempuran di wilayah Korea Utara.

https://internasional.kompas.com/read/2018/08/07/12494511/kini-giliran-australia-desak-korea-utara-kembalikan-kerangka-tentara

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke