Bawa Cello ke Kabin Pesawat, Penumpang American Airlines Diusir

Diwartakan Business Insider pada Senin (6/8/2018), insiden tersebut menimpa mahasiswa jurusan musik Universitas DePaul, Jingjing Hu, Kamis lalu.

Hu berencana untuk terbang dari Miami menuju Chicago dengan menggunakan maskapai American Airlines nomor penerbangan 2457.

Melalui unggahan di Facebook, suaminya, Jay Tang, mengaku sudah membeli tiket untuk dia dan istrinya, serta alat musik cello yang bernilai 30.000 dollar AS atau sekitar Rp 434,7 juta. Dia merasa dipermalukan atas insiden tersebut.

"Kami tidak melakukan sesuatu yang salah. Saya pikir, cara mereka memperlakukan kami sangat memalukan," tulisnya.

Hu menyatakan, saat membeli tiket, pihak maskapai memastikan mereka dapat membawa cello ke pesawat.

"Kami selalu membeli tiket ekstra untuk cello sehingga kami bisa membawanya ke dalam pesawat," kata Hu.

"Ketika saya terbang dari Chicago ke Miami, saya tidak mendapat masalah," ucapnya kepada NBC5 Chicago.

Namun pada penerbangan pulang menuju ke Chicago, kru American Airlines mengatakan alat musiknya terlalu besar. Sementara, pesawat Boeing 737 terlalu kecil untuk dapat mengangkut cello di kabin.

Dalam aturan federal, musisi diperbolehkan membawa alat musik seperi cello di kabin pesawat dengan tiket untuk kursi tambahan.

Sementara, kebijakan American Airlines menyebut penumpang bisa membeli tiket ekstra untuk alat musik asal beratnya tidak lebih dari 75 kg dan sesuai dengan persyaratan ukuran kursi. Alat musik milik Hu itu hanya memiliki berat sekitar 4,5 kg.

Manajemen American Airlines mengaku telah terjadi kesalahpahaman mengenai persyaratan agar bisa terbang dengan mambawa cello ke dalam kabin.

"Kami mengganti penerbangan penumpang pada keesokan harinya dengan pesawat yang lebih besar, Boeing 767," demikian pernyataan dari manajemen American Airlines.