Salin Artikel

Atasi Unjuk Rasa Kaum Pelajar, Pemerintah Bangladesh Matikan Internet

Selama pekan ini, pelajar memenuhi Dhaka guna memprotes kebijakan keselamatan lalu lintas di ibu kota, menyusul tewasnya dua remaja ditabrak bus yang melaju kencang.

Diwartakan AFP mengutip surat kabar Prothom Alo pada Minggu (5/8/2018), jaringan internet 3G dan 4G dimatikan selama 24 jam sejak Sabtu malam, tak lama setelah kekerasan terjadi.

Media sosial dihiasi komentar penduduk yang tidak dapat mengakses internet melalui ponsel mereka, meski jaringan nirkabel atau wireless dan kabel tak mengalami gangguan.

"Komisi Regulasi Telekomunikasi Bangladesh (BTRC) telah memperlambat jaringan internet atas perintah pemerintah," demikian pernyataan pejabat senior yang enggan disebutkan namanya.

Langkah tersebut diyakini sebagai upaya untuk mencoba dan membatasi kemampuan pelajar memobilisasi atau menyebarkan kemarahan mereka di dunia maya.

Sebelumnya, unjuk rasa yang juga digelar pada Sabtu (4/8/2018) diwarnai kekerasan, dengan lebih dari 100 orang terluka.

Saksi mata menyatakan, polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata kepada para demonstran. Sementara aktivis yang diduga pro-pemerintah justru menyerang para remaja.

Di sisi lain, polisi menyangkal telah menggunakan peluru karet dan gas air mata kepada pengunjuk rasa.

Partai Liga Awami yang berkuasa di Bangladesh juga membantah tuduhan bahwa pendukungnya menyerang para pelajar.

Keselamatan lalu lintas telah dinodai oleh sektor transportasi yang korup, tidak diatur dan berbahaya. Berita tentang kematian remaja yang ditabrak bus menyebar dengan cepat di mesia sosial.

https://internasional.kompas.com/read/2018/08/05/17300001/atasi-unjuk-rasa-kaum-pelajar-pemerintah-bangladesh-matikan-internet

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke