Salin Artikel

Presiden Erdogan Bekukan Aset Milik Dua Menteri Amerika Serikat

Langkah ini diambil Erdogan sebagai bentuk balasan atas sanksi yang dijatuhkan AS terhadap Turki terkait penahanan seorang pendeta.

"Hari ini saya menginstruksikan untuk membekukan aset milik menteri kehakiman dan dalam negeri AS di Turki, jika mereka memang memiliki aset," kata Erdogan lewat sebuah pidato yang disiarkan televisi.

Namun, dalam pidato itu, Erdogan tidak merinci pejabat tinggi pemerintah AS yang dia maksudkan.

Pejabat AS yang setara dengan jabatan yang disebutkan Erdogan kemungkinan adalah Jaksa Agung Jeff Session.

Namun, Amerika Serikat tidak memiliki kementerian dalam negeri seperti halnya Turki.

AS memiliki dua pejabat untuk masalah internal yaitu Menteri Dalam Negeri Ryan Zinke dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen.

Pernyataan Erdogan ini merupakan balasan langsung terhadap keputusan Washington yang menjatuhkan sanksi untuk Mendagri Turki Suleyman Soylu dan Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul.

Kedua pejabat itu menjadi sasaran sanksi setelah Pendeta Andrew Brunson ditahan selama dua tahun di Turki dengan tuduhan melakukan aksi terorisme.

Sanksi yang diberlakukan AS adalah membekukan semua properti atau aset milik kedua menteri Turki yang berada di wilayah hukum AS dan melarang warga AS melakukan bisnis dengan kedua pejabat tersebut.

Kedua pejabat Turki itu membantah memiliki aset di AS dan lebih kecil kemungkinannya pejabat AS memiliki aset di Turki.

Alhasil, penjatuhan sanksi ini sebenarnya sekadar sebuah langkah politik simbolis.

Namun, sejumlah analis menilai, meski simbolis langkah AS terhadap Turki yang adalah sekutunya di NATO akan amat berdampak terhadap perekonomian Turki yang rapuh.

Apalagi tahun ini nilai tukar liar terhadap dolar AS melorot amat drastis. Nilai tukar lira Turki terhadap dolar AS tahun in mencapai lima lira untuk setiap dolarnya.

Dalam pidato yang sama, Erdogan menyampaikan, dirinya tidak ingin krisis ini meningkat lebih jauh menjadi sanksi dalam skala penuh.

"Kami tak ingin menjadi pecundang dalam permainan ini. Menggeser sengketa politik dan hukum menjadi sebuah dimensi ekonomi akan merugikan kedua pihak," ujar Erdogan.

Pekan lalu, pendeta Andrew Burson mulai menjalani status tahanan rumah setelah hampir dua tahun dipenjara terkait tuduhan terlibat dalam aksi terorisme.

Namun, perubahan status Brunson itu malah memperuncing dan meningkatkan ketegangan di antara kedua negara.


https://internasional.kompas.com/read/2018/08/04/18003111/presiden-erdogan-bekukan-aset-milik-dua-menteri-amerika-serikat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke