Salin Artikel

Analis: Uang Narkoba Danai Kegiatan Kelompok Pro-ISIS di Filipina

Kelompok pro-ISIS ini diyakini tengah menyusun kembali kekuatan mereka setelah dikalahkan militer Filipina pada Oktober tahun lalu.

Kesimpulan itu diambil Profesor Rommel Banlaoi, kepala Institut Riset Perdamaian, Kekerasan, dan Terorisme Filipina.

"Ada banyak bukti kelompok-kelompok yang terkait perdagangan obat terlarang memiliki hubungan dengan sisa-sisa militen pro-ISIS di Marawai," kata Banlaoi kepada Channel News Asia.

"Kelompok ISIS ini dipimpin Abu Dar, sehingga mereka saya sebut kelompok Abu Dar (ADG). Hasil dari perdagangan obat terlarang digunakan untuk membiayai ADG," tambah dia.

Para pedagang narkoba, lanjut Banlaoi, menjalin hubungan dengan kelompok militan ini karena ingin memelihara konflik.

Konflik bersenjata berkepanjangan justru menciptakan situasi kondusif bagi para pedagang narkotika ini untuk menjalankan kegiatan mereka.

"Konflik merupakan kondisi yang baik bagi mereka karena penegak hukum memiliki banyak hal yang harus diurus," tambah Banlaoi.

"Salah satu alasan utama Maute berkaitan dengan kelompok penyelundup narkoba adalah untuk mendanai gerakan mereka. Bahkan sebagian anggotanya adalah pecandu narkoba," ujar dia.

Fakta bahwa sejumlah anggota kelompok pro-ISIS ini adalah para pecandu diperoleh dari investigasi forensik sampel DNA mereka.

Pada 23 Mei tahun lalu, kelompok Maute pimpinan Omar dan Abdullah Maute bersama Isnilon Hapilon dari Abu Sayyaf menguasai kota Marawi.

Kelompok ini menduduki kota tersebut selama lima bulan sebelum militer berhasil mengambil alih kembali kota itu.

Dalam konflik yang menewaskan setidaknya 1.100 orang tersebut, kedua kakak beradik Maute dan Hapilon, yang juga ketua ISIS Asia Tenggara, tewas.

Sejumlah media lokal menyebut Abu Dar kini menjadi penerus Hapilon, tetapi Banlaoi menepis kabar tersebut.

"Itu hanya spekulasi karena tidak ada pengakuan resmi bahwa Abu Dar menjadi pemimpin ISIS di Asia Tenggara. Kami hanya meyakini dia memimpin sebuah kelompok pro-ISIS di (provinsi) Lanao del Sur," ujar Banlaoi.

Banlaoi melanjutkan, saat ini Abu Dar masih menjadi militan "nomaden" yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain di provinsi Lanao del Sur.

ADG kini tengah merekrut, menyusun kekuatan, mengondsolidasi diri sejak para pemimpin kelompok pro-ISIS tewas di Marawi.

Banlaoi menambahkah, butuh waktu hingga ADG memiliki kekuatan seperti kelompok Maute dan Abu Sayyaf yang pernah menduduki Marawi.

"Namun kelompok ini sedang merencanakan dan memiliki kapasitas untuk melakukan serangan bom di Manila atau kota-kota besar lainnya," papar Banlaoi.

Mereka kini banyak beraktivitas secara sembunyi-sembunyi menyebarkan propagan ISIS lewat dunia maya.

"Mereka kini lebih tak terlihat membuat pemerintah semakin sulit untuk memantau mereka," Banlaoi menegaskan.

https://internasional.kompas.com/read/2018/08/01/12401631/analis-uang-narkoba-danai-kegiatan-kelompok-pro-isis-di-filipina

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke