Salin Artikel

New York Times ke Trump: Jangan Panggil Jurnalis Musuh Masyarakat

Dilansir BBC Minggu (29/7/2018), Arthur Gregg Sulzberger, penerbit New York Times, mengomentari kicauan yang dilakukan Trump.

Dalam twit-nya, Trump menyatakan bahwa dia baru saja menggelar pertemuan yang menarik dengan Sulzberger di Gedung Putih.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas soal Fake News, atau media-media yang dianggap Trump menyebarkan berita bohong.

"Menghabiskan waktu membahas betapa banyaknya Fake News di media, dan bagaimana Fake News berubah dalam kata 'Musuh Masyarakat'. Sedih!" kata Trump.

Namun, dia lebih fokus kepada ucapan presiden 72 tahun tersebut soal musuh masyarakat. Dia meminta Trump untuk tidak menggunakan istilah itu.

"Saya memperingatkan bahwa kata-kata kasar itu meningkatkan ancaman terhadap jurnalis dan kekerasan kepada media," kata Sulzberger.

Selama pertemuannya di Gedung Putih, Sulzberger menjelaskan retorika anti-pers itu di negara lain sudah jadi alat menindas jurnalis.

Dia menjelaskan selain mengancam nyawa, retorika Trump itu juga merendahkan demokrasi ideal yang dianut AS.

"Selain itu, ucapan tersebut juga mengikis salah satu paham terbaik negara kita. Yakni kebebasan berpendapat dan bermedia massa," ulas Sulzberger.

Trump menanggapi di Twitter dengan mengatakan media yang dilandasi Sindrom Anti-Trump telah menempatkan banyak orang dalam bahaya. Tidak hanya wartawan.

"Sangat tak patriotik! Kebebasan bermedia massa juga berbanding lurus dengan tanggung jawab melaporkan faktanya," tegas Trump.

Pada Februari 2017, dia menyebut New York Times, NBC News, CNN, hingga ABC merupakan musuh rakyat Amerika.

Kemudian di Juni lalu dia juga menggunakan frase "musuh masyarakat" setelah kebijakan imigrasi yang memisahkan migran anak dari orangtuanya menjadi kontroversial.

https://internasional.kompas.com/read/2018/07/30/19270211/new-york-times-ke-trump-jangan-panggil-jurnalis-musuh-masyarakat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke