Salin Artikel

Berniat Bangun Suriah, Rusia Gunakan Pengalaman Saat Perang Dunia II

Pernyataan itu dilontarkan Ketua Manajemen Nasional, Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, seperti dilansir Newsweek Rabu (25/7/2018).

Dalam rapat gabungan Kemenlu dan Kemenhan, Mizintsev berkata usaha Rusia untuk membangun Rusia harus berdasarkan pemulihan Uni Soviet dan sekutunya di PD II.

Dikenal dengan nama Perang Patriotik Besar, Uni Soviet dan sekutunya menghadapi Poros yang dipimpin Nazi Jerman di Front Timur.

Perang yang berlangsung 1941-1945 itu berakhir dengan kemenangan Soviet dengan menderita korban jiwa sekitar 26.2 juta orang.

Dengan perkiraan restorasi bakal memakan waktu 15 tahun, Soviet melakukannya hanya dalam waktu lima tahun.

Tidak hanya itu, Soviet juga membantu pemulihan sekutunya yang berada di Eropa Timur, sementara Amerika Serikat (AS) memulihkan Eropa Barat.

"Saya percaya pengalaman tanah air kita dalam membangun dan memulihkan diri tak tertandingi," ujar Mizintsev dalam pidatonya.

Dia kemudian menekankan pentingnya menggunakan pengalaman Rusia untuk membantu Suriah maupun negara lain yang terdampak konflik bersenjata.

"Karena itu, saya mengusulkan agar kita menganalisis material pembangunan apa saja yang dibutuhkan, dan segera mengirimnya ke Suriah," tegasnya.

Rusia pertama kali berpartisipasi dalam konflik Suriah pada 2015. Saat itu, mereka mengusir kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Namun, mereka juga mulai memukul mundur kelompok pemberontak yang menentang rezim Presiden Bashar al-Assad yang juga disokong AS.

https://internasional.kompas.com/read/2018/07/26/16291801/berniat-bangun-suriah-rusia-gunakan-pengalaman-saat-perang-dunia-ii

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke