Salin Artikel

Jadi Sasaran Boikot, Perusahaan Fesyen Milik Putri Sulung Trump Tutup

Dalam sebuah pernyataan, Selasa (24/7/2018), Ivanka mengatakan keputusan tersebut dilakukan agar dia bisa fokus bekerja sebagai penasihat Gedung Putih.

"Setelah 17 bulan berada di Washington, saya tidak tahu kapan atau apakah saya akan kembali ke bisnis," katanya, seperti diwartakan ABC.

"Tapi saya tahu, fokus saya di masa depan adalah pekerjaan yang saya lakukan di sini, di Washington," ucapnya.

Washington merujuk pada lokasi berdirinya istana kepresidenan presiden AS atau Gedung Putih.

Manajemen perusahaan mengklaim, kinerja perusahaan masih kuat dan keputusan untuk tutup tidak berhubungan dengan peforma.

Merek "Ivanka Trump" telah diterpa politik, sejak dia bergabung ke Gedung Putih pada awal tahun lalu.

Penjualan meningkat ketika dia menikmati status sebagai selebriti karena dia merupakan putri dari presiden AS. 

Penasihat Gedung Putih Kellyanne Conway bahkan pernah meminta masyarakat untuk membeli produk-produk Ivnka.

Namun, lawan Trump mendesak agar masyarakat memboikot merek fesyen tersebut.

Melansir dari CNN, Ivanka dan perusahaannya terus menuai kontroversi sejak dia berkampanye untuk ayahnya dengan memakai produk Invaka Trump.

Setelah pemilu AS memenangkan ayahnya dan dia masuk ke Gedung Putih, Ivanka tetap mempertahankan namanya dalam merek dagang miliknya.

Presiden label Ivanka Trump saat ini, Abigail Klem, mengatakan keputusan tersebut sangat sulit bagi Invaka.

"Kami sangat bangga dengan merek yang kami bangun dan konten serta produk yang kami kembangkan untuk pelanggan kami," kata Klem.

"Saya tahu ini adalah keputusan yang sangat sulit untuk Ivanka dan saya sangat berterima kasih atas kesempatan ini," imbuhnya.

Perusahaan Ivanka Trump mencatatkan kenaikan laba pada awal 2017, setelah kemenangan presiden ayahnya. Laporan dari sumber dekat menyatakan, laba terus menurun sejak pertumbuhan profit yang dibukukan sebelumnya.

AFP melaporkan, ibu dari tiga anak itu tidak mendapat gaji atas pekerjaannya di Gedung Putih.

Dia dan suaminya, Jared Kushner, membukukan pendapatan sekitar 82 juta dollar AS atau Rp 1,1 triliun (kurs saat ini). Sebagai informasi, Kushner juga merupakan salah satu penasihat Trump.

Jadi Sasaran Boikot, Merek Fesyen Milik Invaka Trump Ditutup

 

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Putri sulung Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Invaka Trump, menutup label fesyennya setelah menjadi sasaran boikot politik dan memicu kekhawatiran tentang konflik kepentingan.

 

Dalam sebuah pernyataan, Selasa (24/7/2018), Ivanka mengatakan keputusan tersebut dilakukan agar dia bisa fokus bekerja sebagai penasihat Gedung Putih.

 

"Setelah 17 bulan berada di Washington, saya tidak tahu kapan atau apakah saya akan kembali ke bisnis," katanya, seperti diwartakan ABC.

 

"Tapi saya tahu, fokus saya di masa depan adalah pekerjaan yang saya lakukan di sini, di Washington," ucapnya.

 

Washington merujuk pada lokasi berdirinya istana kepresidenan presiden AS atau Gedung Putih.

 

Manajemen perusahaan mengklaim, kinerja perusahaan masih kuat dan keputusan untuk tutup tidak berhubungan dengan peforma.

 

Merek "Ivanka Trump" telah diterpa politik, sejak dia bergabung ke Gedung Putih pada awal tahun lalu.

 

Penjualan meningkat ketika dia menikmati status sebagai selebritis karena dia merupakan putri dari presiden AS.

 

Penasihat Gedung Putih Kellyanne Conway bahkan pernah meminta masyarakat untuk membeli produk-produk Ivnka.

 

Namun, lawan Trump mendesak agar masyarakat memboikot merek fesyen tersebut.

 

Melansir dari CNN, Ivanka dan perusahaannya terus menuai kontroversi sejak dia berkampanye untuk ayahnya dengan memakai produk Invaka Trump.

 

Setelah pemilu AS memenangkan ayahnya dan dia masuk ke Gedung Putih, Ivanka tetap mempertahankan namanya dalam merek dagang miliknya.

 

Presiden label Ivanka Trump saat ini, Abigail Klem, mengatakan keputusan tersebut sangat sulit bagi Invaka.

 

"Kami sangat bangga dengan merek yang kami bangun dan konten serta produk yang kami kembangkan untuk pelanggan kami," kata Klem.

 

"Saya tahu ini adalah keputusan yang sangat sulit untuk Ivanka dan saya sangat berterima kasih atas kesempatan ini," imbuhnya.

 

Perusahaan Ivanka Trump mencatatkan kenaikan laba pada awal 2017, setelah kemenangan presiden ayahnya. Laporan dari sumber dekat menyatakan, laba terus menurun sejak pertumbuhan profit yang dibukukan sebelumnya.

 

AFP melaporkan, ibu dari tiga anak itu tidak mendapat gaji atas pekerjaannya di Gedung Putih.

 

Dia dan suaminya, Jared Kushner, membukukan pendapatan sekitar 82 juta dollar AS atau Rp 1,1 triliun (kurs saat ini). Sebagai informasi, Kushner juga merupakan salah satu penasihat Trump.

https://internasional.kompas.com/read/2018/07/25/13580991/jadi-sasaran-boikot-perusahaan-fesyen-milik-putri-sulung-trump-tutup

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke