Salin Artikel

Orangtua Dikritik karena Tato Nomor Telepon di Lengan Anaknya

Minggu pagi (22/7/2018) waktu setempat, polisi di Wenzhou menerima laporan adanya seorang anak berjalan tanpa tujuan di jalan raya lokal.

Dilansir Oddity Central Selasa (24/7/2018), Mereka menemukannya, dan setelah membawanya ke tempat yang aman, polisi menanyai bocah tersebut.

Polisi langsung paham bocah tersebut menderita keterbelakangan mental karena tak bisa memberi informasi dasar seperti alamat rumah.

Setelah mencari petunjuk identitas anak itu, mereka menyadari ada nomor- nomor yang terdapat di lengannya yang kelihatannya seperti tato.

Tidak butuh waktu lama bagi polisi untuk mengetahui bahwa nomor yang ditato tersebut merupakan nomor telepon rumah.

Polisi lalu menghubungi nomor itu yang langsung diterima ibu si anak. Dia kemudian memberikan alamat rumah sehingga bocah itu bisa pulang.

Dilansir harian lokal The Paper, polisi tidak bisa memahami mengapa ibu itu memutuskan mentato lengan anaknya dengan nomor telepon.

Apalagi, di atas nomor itu terdapat nomor lain yang kemudian dicoret juga menggunakan tato yang tentu bakal menimbulkan rasa sakit bagi si anak.

"Dia mengalami disabilitas intelektual. Jadi, saya mentato nomor rumah untuk memudahkan siapapun yang menemukannya," kata ibunya.

Kisah itu kemudian disikapi netizen China yang mengkritik ibu itu terlalu ekstrem dalam memberikan solusi bagi anaknya.

Namun ada juga yang mendukung keputusannya dengan menyatakan tato itu bisa sangat membantu jika si anak kembali tersesat.

Lebih lanjut, anggota polisi yang bernama Yang berujar bahwa dia bisa memahami argumentasi ibu si anak tersebut.

"Namun, saya mengimbau agar orangtua mendaftarkan sidik jari anak mereka polisi, atau membuat gelang berisi informasi penting," katanya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/07/25/11203811/orangtua-dikritik-karena-tato-nomor-telepon-di-lengan-anaknya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke