Salin Artikel

Biografi Tokoh Dunia: Haile Selassie, "Tuhan-nya" Kaum Rastafari

Dia dikenal sebagai kaisar yang melakukan modernisasi terhadap Etiopia baik di sektor sosial, ekonomi, maupun pendidikan.

Di bawah kepemimpinan Selassie, Etiopia menjadi kekuatan politik berpengaruh di Afrika pasca-Perang Dunia II.

Dia membawa Etiopia masuk ke Liga Bangsa-bangsa sebelum kemudian menjadi PBB, dan Organisasi Persatuan Afrika (kini Uni Afrika).

Pengaruh Selassie sampai di Jamaika di mana sang kaisar diyakini sebagai juru selamat, dan memunculkan pergeraka bernama Rastafari.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan biografi dari kaisar yang dianggap "Tuhan-nya" Rastafari tersebut.

1. Masa Kecil
Lij Tafari Makonnen lahir pada 23 Juli 1892 di desa Ejersa Goro, Provinsi Harar. Dia anak dari Ras (Pangeran) Makonnen Woldemikael Gudessa.

Dia berasal dari Dinasti Solomon yang diyakini merupakan keturunan tokoh Alkitab, Raja Solomon (Salomo) dari Israel, dan Ratu Sheba.

Bersama dengan sepupunya Imru Haile Selassie, Tafari mendapatkan pendidikan di bawah bimbingan misionaris Perancis.

Di usia muda, Tafari menunjukkan keunggulan intelektual sehingga mendapat jabatan sebagai gubernur di Sidamo pada 1907.

Kematian saudaranya, Yelma, membuat jabatan gubernur di Harar kosong sementara ayah mereka meninggal setahun sebelumnya.

Jabatan tersebut sempat diisi oleh jenderal kepercayaan dari Kaisar Menelek II, Dejazmach Balcha Safo.

Namun, pemerintahannya yang tak efektif membuat Safo dicopot, sehingga Tafari menggantikannya pada 1911.

2. Mendapat Jabatan sebagai Wali Raja
Ketika Menelek II meninggal pada 1913, cucunya Lij Iyasu naik menggantikannya. Namun, dia disorot karena dianggap tak cakap dan terlalu dekat dengan salah satu kalangan.

Tafari kemudian bergabung dengan pergerakan yang berhasil menggulingkan Iyasu di 1916 yang kemudian dipenjara seumur hidup.

Putri Menelek II, Zewditu, kemudian naik menjadi kaisar pada 1917 di mana Tafari menjadi wali sekaligus putra mahkota.

Ketika pemerintahn Zewditu terkesan konservatif, Tafari menjadi idola kaum muda Etiopia karena sangat progresif.

Antara lain pada 1923, di mana Tafari sukses mendaftarkan Etiopia sebagai anggota dari Liga Bangsa-bangsa.

Di tahun yang sama, dia menjadi salah satu penguasa Etiopia pertama yang berkunjung ke luar negeri seperti Roma, Paris, dan London.


3. Dinobatkan sebagai Kaisar
Tafari mulai mendapat tangan ketika Balcha Safo datang ke Addis Ababa dengan sejumlah besar pasukan.

Saat datang, Safo memberi hormat kepada Kaisar Zewditu sehingga si kaisar mencoba menjatuhkan Tafari dengan tuduhan pengkhianatan.

Puncaknya adalah September 1928, terjadi percobaan untuk menggulingkan Tafari sebagai Putra Mahkota yang sah.

Percobaan itu gagal di mana pemimpin serangan malah bersembunyi di mausoleum Menelek II karena dikelilingi pengikut Tafari.

Kaisar Zewditu mengalah. Pada 7 Oktober 1928, dia menggelar penobatan kepada Tafari dengan gelar Negus (Raja).

2 April 1930, Zewditu meninggal karena mengalami demam dan komplikasi dari penyakit diabetes yang dideritanya.

Namun, rumor merebak dia meninggal setelah mendengar suaminya, Ras Gugsa Welle, terbunuh dalam Perang Anchem melawan pasukan Tafari.

Dengan mangkatnya Zewditu, Tafari kemudian dinobatkan sebagai Kaisar Etiopia dengan nama Haile Selassie pada 2 November 1930.

Penobatan itu dihadiri sejumlah penguasa maupun pejabat dunia antara lain Duke of Gloucester Inggris, dan Pangeran Udine mewakili Kerajaan Italia.

Pada 16 Juli 1931, Haile Selassie memperkenalkan konstitusi modern pertama Etiopia yang membatasi kekuasaan parlemen.

Selama masa pemerintahannya, dia memperkuat polisi, mengenalkan sekolah provinsi, dan melarang pajak feodal.

3. Konflik dengan Italia dan Diasingkan
Etiopia menjadi target dari rezim Fasis Italia di bawah pimpinan Benito Mussolini yang bangkit pada dekade 1930-an.

Italia bermaksud membalas dendam atas kekalahan mereka dalam Perang Italo-Abyssinian I yang berlangsung 1895-1896 dan Perang Adwa.

Perang Italo-Abyssinian II dimulai pada 3 Oktober 1935 ketika Italia melakukan invasi di Walwal, Provinsi Ogeden.

5 Mei 1936, Italia mengklaim memenangkan perang ketika tentara pimpinan Marsekal Pietro Badoglio memasuki Adis Ababa.

Mussolini kemudian mendeklarasikan Etiopia sebagai bagian dari provinsi Italia dengan mengangkat Victor Emanuel III sebagai Kaisar Etiopia.

Selassie dilengserkan dari tahta dan diasingkan ke Bath, Inggris. Sebelum diasingkan, dia mengangkat sepupunya, Ras Imru Haile Selassie sebagai Wali Kuasa.

Dia kemudian meminta bantuan Liga Bangsa-bangsa melalui pidato yang menyentuh di Jenewa, Swiss, pada 30 Juni 1936.

Ketika Perang Dunia II berkecamuk, dia meminta bantuan Inggris untuk membentuk pasukan berisi orang Etiopia yang diasingkan di Sudan.

Di 18 Januari 1941 saat perang di Front Afrika Timur, Selassie menyeberangi perbatasan Sudan-Etiopia menuju desa Um Iddla.

Dia kemudian memasuki Addis Ababa pada 5 Mei 1941 setelah Italia kalah dari pasukan gabungan Inggris, Persemakmuran, Perancis, Belgia, dan Etiopia.

4. Periode Kedua Kekuasaan
Setelah kembali bertahta, Selassie kemudian melakukan serangkaian pergerakan untuk memodernisasi Etiopia.

Pada 27 Agustus 1942, dia mengumumkan adanya hukum awal soal penghapusan dan memberi hukuman mati bagi pelaku perdagangan manusia.

Dia juga memperkenalkan skema pajak progresif. Namun, rencananya mendapat tantangan dari kaum bangsawan sehingga dia terpaksa mengadopsi skema datar.

Saat merayakan 25 tahun dia berkuasa, Selassie memperkenalkan konstitusi baru pada November 1955.

Konstitusi tersebut memperluas partisipasi publik untuk berpolitik dengan membentuk majelis rendah di parlemen.

Selain itu, melalui konstitusi tersebut, semua orang sama di mata hukum. Namun di sisi lain, konstitusi itu juga mengukuhkan tahtanya.

Dia memainkan peranan penting dalam kancah politik Afrika dengan mendirikan Organisasi Persatuan Afrika pada 1963.


5. Akhir Kekuasaan Kedua
Di masa akhir periode kedua tahtanya, penegakkan hak asasi manusia di Etiopia dilaporkan sangatlah buruk.

Pelanggaran HAM yang paling sering dicatat pemenjaraan dan penyiksaan terhadap lawan politik, serta kondisi penjara yang memprihatinkan.

Awal 1970-an, rezim Selassie digoyang dengan adanya kelaparan Wollo, kawasan timur laut Etiopia, dan menewaskan 80.000 orang Etiopia.

Kelaparan, pengangguran, dan ketidakcakapan Adis Ababa dalam merespon permasalahan negara membuat revolusi merebak di 1974.

Kalangan militer kemudian melakukan kudeta yang menggulingkan tahta Selassie pada 12 September 1974.

Militer kemudian mendirikan pemerintahan dengan mengangkat Jenderal Aman Mikael Andom sebagai kepala negara.

Selassie kemudian ditempatkan sebagai tahanan rumah di Divisi Militer Keempat di Addis Ababa, sedangkan dua lainnya di kediaman mendiang Duke of Harar.

6. Kematian
Pada 27 Agustus 1975, Selassie dilaporkan meninggal dunia akibat mengalami kegagalan pernapasan serta komplikasi penyakit prostat.

Namun, beredar rumor bahwa sang kaisar dibunuh, di mana jenazahnya ditemukan di bawah toilet kawasan istana di 1992.

Kemudian November 2000, jenazah Selassie mendapat pemakaman yang layak dengan dibaringkan di Katedral Trinity Addis Ababa.

https://internasional.kompas.com/read/2018/07/23/23002921/biografi-tokoh-dunia-haile-selassie-tuhan-nya-kaum-rastafari

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke