Penerbangan Komersial dari Etiopia ke Eritrea Kembali Dibuka setelah 20 Tahun

Penerbangan tersebut menjadi penerbangan komersial pertama antara kedua negara selama dua dekade terakhir.

Penerbangan Ethiopian Airlines dengan kode ET0312 menuju kota Asmara tersebut berangkat dari Bandara Internasional Bole di Addis Ababa.

Dibukanya jalur perlintasan udara ini sekali lagi menjadi  bukti nyata pencairan ketegangan antara dua negara bertetangga yang telah dimulai enam minggu lalu tersebut.

"Hari ini kembali menandai peristiwa unik dalam sejarah Etiopia dengan Eritrea," kata kepala eksekutif Ethiopian Airlines, Tewolde Gebre Mariam dalam seremonial sebelum penerbangan.

Karena permintaan yang luar biasa, pada hari itu dilakukan dua kali penerbangan dengan jeda 15 menit.

"Fakta bahwa kami melakukan dua kali penerbangan dalam satu waktu menunjukkan besarnya animo masyarakat," tambah Tewolde dilansir AFP.

Ethiopian Airlines, merupakan salah satu maskapai dengan pertumbuhan paling cepat di Afrika. Namun sebagai awalan, penerbangan dengan rute Addis Ababa dan Asmara baru akan dilakukan sekali dalam satu hari.

"Tapi dengan melihat tingginya minat masyarakat, saya pikir frekuensi perjalanan dapat menjadi dua kali sehari, tiga kali atau bahkan lebih," lanjut Tewolde.

Menurut Tewolde, dengan dibukanya wilayah udara Eritrea maka rute penerbangan menuju wilayah Timur Tengah juga akan semakin efisien.

Turut menjadi salah satu penumpang dalam penerbangan bersejarah tersebut adalah mantan perdana menteri Etiopia Hailemariam Desalegn, yang mengundurkan diri pada bulan Februari lalu.

"Saya sudah percaya jika suatu hari hal ini akan terjadi," kata Hailemariam mengacu pada perdamaian antara Etiopia dengan Eritrea.

Sebelumnya pada Senin (16/7/2018), pemerintah Eritrea telah kembali meresmikan pembukaan kembali kantor kedutaan mereka di Etiopia.

Hal tersebut sebagai bagian dari upaya perdamaian yang tengah dilakukan kedua negara usai berlangsungnya perang selama dua dekade yang merugikan.