Salin Artikel

Pelatih dan Tiga Remaja yang Terjebak di Goa Tidak Punya Kewarganegaraan

Ek adalah satu-satunya orang dewasa yang bersama 12 remaja memasuki gua pada 23 Juni 2018.

Dia menuai pujian karena mampu menjada remaja berusia 11 hingga 16 tahun tetap tenang kendati mengalami kelaparan di dalam kegelapan.

"Dari semua orangtua, tolong jagalah anak-anak. Jangan menyalahkan dirimu sendiri," tulis sebuah surat dari para orangtua remaja yang dirilis pada Sabtu lalu.

Lalu, mengapa Ek dan tiga remaja lainnya yang terperangkap di goa (Dul, Mark, Tee) hidup tanpa status warga negara Thailand?

Menurut data PBB, Thailand merupakan rumah bagi sekitar 480.000 orang tanpa kewarganegaraan.

Banyak yang berasal dari suku perbukitan nomaden dan kelompok etnis lain yang selama berabad-abad tinggal di sekitar Mae Sai, sebuah wilayah berjuluk Segitiga Emas.

Area tersebut merupakan wilayah tanpa hukum yang membelah Thailand, Myanmar, Laos, dan China.

Ek, Dul, Mark, dan Tee, tentu berharap mendapatkan status kewarganegaraan.

"Mendapatkan kewarganegaraan merupakan harapan terbesar bagi anak-anak," kata pendiri tim sepak bola Wild Boars, Nopparat Khanthavong, kepada AFP.

"Dulu mereka mendapat masalah perjalanan untuk ikut dalam pertandingan di luar provinsi Chiang Rai," ucapnya.

Tanpa paspor, mereka juga tidak mungkin dapat menghadiri undangan dari klub sepak bola Inggris Manchester United untuk berkunjung pada musim depan.

"Mereka tidak bisa menjadi pemain sepak bola profesional karena mereka tidak memiliki status (kewarganegaraan)," ujar Nopparat.

Kini, proses untuk mendapatkan kewarganegaraan bagi mereka sedang dilakukan. Dia berharap ada perubahan kebijakan bagi anggota timnya yang belum punya status warga negara.

Sejauh ini, Ek yang merupakan etnis Tai Lue belum membeberkan kisah luar biasanya terperangkap di dalam goa.

Dia pernah menjadi biksu pemula selama beberapa tahun. Namun, dia meninggalkan biara sebelum menjadi biksu sepenuhnya untuk merawat neneknya di Mae Sai.

Kemudian, dia menjadi asisten pelatih di klub Wild Boars. Dia menyukai meditasi, mendaki, dan aktivitas di luar ruangan.

https://internasional.kompas.com/read/2018/07/13/11382911/pelatih-dan-tiga-remaja-yang-terjebak-di-goa-tidak-punya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke