Salin Artikel

Biografi Tokoh Dunia: Catherine II, Kaisar Perempuan Rusia

Dengan menggulingkan suaminya, Kaisar Peter III, dia berkuasa atas Rusia selama lebih dari 30 tahun.

Di bawah pemerintahannya, Catherine yang Agung memperluas wilayah kekuasaan Rusia sampai ke Krimea dan banyak daerah di Polandia. Selain itu, dia memodernkan budaya melalui seni dan pendidikan.

Kehidupan awal

Catherine yang Agung atau Yekaterina Velikaya (dalam bahasa Rusia) lahir dengan nama Sophie Friederika Auguste di Prussia (sekarang Szczecin di Polandia) pada 2 Mei 1729.

Dia merupakan putri seorang pangeran Jerman yang papa, Christian August von Anhalt-Serbst. Dia mendapat keberuntungan karena garis keturunan ibunya yang sangat dihormati.

Pada 1744, Sophie yang berusia 15 tahun diundang ke Rusia oleh Czarina Elizabeth, putri dari Kaisar Rusia Peter yang Agung.

Elizabeth yang tidak menikah dan tidak punya anak memilih keponakannya, Peter, sebagai pewaris takhta setelah dirinya, dan dia sedang mencari calon istri untuk Peter.

Peter dan Sophie menggelar pernikahan pada 21 Agustus 1745, ketika dia berusia 16 tahun. Dia mengubah namanya menjadi Catherine setelah diterima di Gereja Ortodoks Rusia.

Setelah bertahun-tahun tidak memiliki anak, Catherine akhirnya melahirkan seorang putra bernama Paul pada 20 September 1754.

Namun, ayah biologis putranya menjadi bahan perdebatan besar di kalangan sarjana. Beberapa mengklaim, ayah Paul yang sebenarnya adalah Sergei Saltykov, seorang bangsawan Rusia dan anggota pengadilan.

Selanjutnya, Catherine memiliki tiga anak. Kendati demikian, pernikahan keduanya tidak bahagia.

Maharani Elizabeth mangkat pada Januari 1762 sehingga suami Catherine, Peter, melanjutkan takhta kekaisaran Rusia dan dinobatkan sebagai Kaisar Peter III.

Dengan begitu, Catherine menjadi permaisuri. Kaisar Peter III yang baru memimpin ingin mengambil kebijakan fantastis dengan mengakhiri perang Rusia dengan Prussia.

Namun, tidakan seperti itu terbukti sangat tidak populer bagi militer Rusia.

Tsar Peter III juga mengeluarkan program reformasi domestik liberal yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan kaum miskin. Kelompok yang tidak menyukai keputusan Peter, kemudian berpaling pada Catherine.

Ketika ketegangan meningkat, rencana menggulingkan Peter semakin menguat. Konspirasi dibentuk pada Juli 1762. Dengan bergerak cepat, Catherine mendapat dukungan dari resimen militer paling kuat.

Dia mengatur penangkapan suaminya. Pada 9 Juli 1762, hanya enam bulan setelah menjadi tsar, Peter turun takhta.

Selanjutnya, Catherine dinyatakan sebagai penguasa tunggal atas Rusia. Kudeta tak berdarah itu dinodai oleh pembunuhan terhadap Peter pada 17 Juli 1762 oleh Alexei Orlov, saudara kekasih Catherine bernama Gregory.

Tak ada bukti yang mengaitkan Catherine dengan pembunuhan tersebut.

Perluasan perbatasan

Pengaruh utama Catherine adalah memperluas perbatasan Rusia dan melanjutkan proses Westernisasi yang telah dimulai oleh era Peter yang Agung.

Selama masa pemerintahannya dia memperluas kekaisaran Rusia ke selatan dan ke barat, menambahkan wilayah seperti Krimea, Belarus dan Lituania.

Perjanjian dengan Prussia dan Austria memperluas perbatasan Rusia hingga ke Eropa tengah.

Sementara Catherine menikmati kesuksesan militer yang luar biasa, secara internal negaranya memiliki struktur sosial yang berbahaya.

Sebagian besar penduduk hidup dalam perbudakan. Pada 1767, pemerintahannya menerbitkan dekrit untuk memodernkan kehidupan penduduk Rusia.

Upaya reformasi sosial dan politik melalui dokumen yang disebut "Nakaz", berisi tentang sistem hukum negara yang harus dijalankan.

Dia melarang hukuman mati dan penyiksaan, sekaligus menyerukan kesetaraan semua orang.

Setelah menyelesaikan Nakaz, Catherine membawa delegasi bersama dari kelas sosial dan ekonomi yang berbeda untuk membentuk Komisi Legislatif, yang bertemu untuk pertama kalinya pada tahun 1767.

Itu menjadi momen pertama bagi penduuk seluruh Rusia mencurahkan pemikiran tentang kebutuhan dan masalah negara. Namun, pada akhirnya Nakaz menjadi lebih dikenal dari

Tidak ada hukum yang keluar dari komisi, tetapi itu adalah pertama kalinya bahwa Rusia dari seluruh kekaisaran telah mampu mengungkapkan pemikiran mereka tentang kebutuhan dan masalah negara.

Pada akhirnya, Nakaz menjadi lebih dikenal karena gagasan-gagasan di dalamnya, ketimbang pengaruh langsungnya.

Minat utama Catherine adalah dalam bidang pendidikan dan budaya. Dia banyak membaca dan saling berkirim surat dengan banyak pemikir terkemuka di zaman itu, termasuk Voltaire dan Diderot.

Diderot bahkan menyapa maharani tersebut dengan panggilan akrabnya, Catherine yang Agung.

Catherine merupakan seorang pelindung seni, sastra dan pendidikan serta mendirikan koleksi seni yang sekarang menjadi Museum Hermitage.

Piagam untuk Bangsawan

Pemberontakan pada 1774-1775 yang dipimpin Yamelyan Pugachev mendapat dukungan besar di wilayah barat Rusia sampai dipadamkan oleh tentara Rusia.

Catherine menyadari ketergantungannya yang besar pada kaum bangsawan untuk mengendalikan negara dan menghasut serangkaian reformasi yang memberi mereka kendali lebih besar atas tanah dan budak mereka.

"Piagam untuk Bangsawan" yang terbit pada 1785 menjamin hak-hak istimewa mereka.

Oleh karena itu, Catherine tidak menghiraukan perhatian apa pun yang mungkin dia miliki sebelumnya untuk penderitaan para budak.

Pada pertengahan 1790-an, Catherine telah menikmati beberapa dekade sebagai penguasa absolut Rusia.

Namun, dia memiliki hubungan yang renggang dengan putranya sekaligus penerus takhta, Paul. Kendati demikian, dia menikmati kehidupan sebagai seorang nenek dan begitu menyayangi cucu tertuanya, Alexander.

Kematian

Pada pertengahan November 1796, Catherine ditemukan pingsan di lantai kamar mandinya. Dia diperkirakan mengalami stroke.

Catherine hanya dapat bertahan sampai malam berikutnya, tetapi tidak pernah sadar. Dia meninggal pada 17 November 1796.

Di Istana Musim Dingin, peti matinya terletak di sebelah mendiang suaminya, Peter III. Putranya, Paul, memerintahkan agar jenazah ayahnya untuk ditempatkan di sana.

Paul ingin memberi sang ayah sebuah pemakaman yang terhormat, yang belum pernah diterima setelah peristiwa pembunuhannya. Catherine II dan Peter III keduanya dimakamkan di Katedral St Peter dan St Paul.

Para sejarawan mengkritiknya karena tidak memperbaiki kehidupan para budak, yang mewakili mayoritas penduduk Rusia.

Namun, Catherine membuat beberapa kontribusi signifikan bagi Rusia, seperti membawa reformasi pendidikan dan kesenian. 

https://internasional.kompas.com/read/2018/07/10/17145061/biografi-tokoh-dunia-catherine-ii-kaisar-perempuan-rusia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke