Salin Artikel

Begini Fakta Geografis Goa Tempat Tim Sepak Bola Remaja Terjebak

Dari 13 orang yang terperangkap sejak 23 Juni, tim gabungan militer Thailand dan penyelam profesional berhasl mengeluarkan empat remaja.

Proses evakuasi yang begitu rumit disebabkan kompleks goa yang disebut sangat berbahaya karen berliku bagaikan labirin menurut keterangan para penyelam.

Proses penyelamatan semakin berbahaya karena seorang penyelam yang notabene mantan anggota pasukan elite SEAL Angkatan Laut tewas diduga karena kekurangan oksigen.

Dikutip dari berbagai sumber, seperti inilah kondisi geografi Goa Tham Luang yang menyulitkan operasi evakuasi tim sepak bola Mu Pa (Wild Boar) itu.

1. Terletak di Perbatasan Thailand-Myanmar
Tham Luang merupakan kompleks goa yang luas. Terletak di Gunung Nang Non yang menjadi kawasan perbatasan antara Thailand dengan Myanmar.

Membentang sekitar 10 kilometer, Tham Luang mempunyai koridor sempit berliku naik turun yang tajam, menghubungkan ruang batu gamping besar dengan stalaktit.

Salah seorang penyelam yang ikut ke dalam operasi evakuasi membeberkan, kompleks goa Tham Luang tersebut seperti labirin yang membingungkan.

"Tempat ini merupakan yang paling berbahaya sejauh pengalaman kami, para penyelam profesional. Sangat menakutkan," kata penyelam anonim itu dilansir Reuters.

Adapun penyelam anonim lain seperti dikutip Gulf News menggambarkan, air yang ada di goa penuh lumpur sehingga pandangan menjadi nol.

"Air tersebut jika diibaratkan laksana cafe latte. Jadi, anak-anak itu dipandu melewati kegelapan dengan obor, tali, dan seorang pemandu," ujarnya.

Andrew Watson, seorang penyelamat profesional bagi pekerja tambang menjelaskan, mental para remaja dan pelatih mereka memainkan peranan besar dalam evakuasi.

"Satu sja ada remaja yang panik ketika dalam air bisa menyebabkan masalah," kata Watson dalam wawancaranya dengan AFP.

2. Tikungan yang Paling Berbahaya
Dari ruangan tempat mereka terperangkap, para anggota tim Mu Pa harus melewati terowongan sejauh 1,9 kilometer sebelum sampai di ruangan lain yang bisa digunakan untuk beristirahat.

Setelah itu, mereka bakal menempuh perjalanan menuju ke ruangan lain dengan melewati Tikungan T, atau Sam Yak dalam Bahasa Thailand.

Gubernur Chiang Rai, Narongsak Osottanakorn, menjelaskan tikungan tersebut merupakan bagian yang paling berbahaya dalam upaya mereka mengevakuasi anggota tim.

"Terdapat terowongan naik turun yang sangat sempit dan kecil sehingga para penyelam harus berusaha keras melewatinya," kata Osottanakorn.

"Selama saya berusaha keluar dari lorong itu, saya bisa merasakan batuan gua seakan menggencet punggung dan dada saya," lanjutnya.

Setelah dari Sam Yak, perjalanan mereka relatif mudah dengan air yang ada di terowongan lain surut sehingga anak-anak itu bisa berjalan.

Setelah sampai di Ruangan 3, tempat di mana komando dipusatkan, para remaja itu bakal dipandu keluar menuju mulut goa dengan tingkat berbahaya cukup kecil.

3. Butuh Kondisi Prima
Osottanakorn menjelaskan, dia tidak berharap anggota tim Mu Pa itu bisa keluar tepat waktu mengingat perjalanan panjang yang harus ditempuh.

Dia mengestimasi seorang penyelam harus menempuh lima jam menuju ke ruangan tempat anggota tim terperangkap, dan enam jam untuk kembali ke mulut goa.

Karena itu, ke-13 anggota tim harus berada dalam kondisi prima. Ketika pertama kali ditemukan Senin (2/7/2018), mereka dalam kondisi lemah.

Oleh militer dan medis, mereka mendapat makanan berenergi dan obat-obatan untuk meningkatkan kebugaran tim tersebut.

"Energi bakal menjadi faktor yang paling menentukan nasib mereka dalam proses penyelamatan ini," tutur Osottanakorn kepada awak media.

https://internasional.kompas.com/read/2018/07/09/12225121/begini-fakta-geografis-goa-tempat-tim-sepak-bola-remaja-terjebak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke