Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Seychelles Merdeka dari Inggris Raya

Negara ini terletak di sebelah daratan Afrika dan timur Madagaskar.

Sebagai salah satu negara kepulauan, Seychelles memiliki 115 pulau, dengan penduduk sekitar 87.000 jiwa yang terdiri dari berbagai ras.

Seychelles memiliki luas wilayah 455 kilometer persegi yang terbagi atas 23 distrik. Ibu kotanya adalah Victoria.

Sejarah awal

Kepulauan Seychelles pertama kali ditemukan oleh Vasco da Gama, seorang pelaut asal Portugis pada 1502.

Saat ditemukan, mayoritas penduduknya adalah seorang bajak laut.

Namun, pelaut Portugis tidak berpikir untuk menetap di Kepulauan Seychelles karena dianggap tidak memiliki kekayaan.

Seychelles awalnya merupakan sebuah tempat perdagangan antara wilayah Asia dan Afrika. Pada 1756, Kapten Nicholas Morphey menguasai wilayah tersebut dengan merebutnya dari bajak laut.

Akhirnya, atas prakarsa dari Pemerintah Perancis, pulau-pulau itu diberi nama Jean Moreau de Sechelles.

Pada 1794, ekspansi Inggris sampai ke pulau ini. Peperangan terjadi antara Perancis dan Inggris atas kepemilikan pulau ini.

Setelah perundingan, Perancis bersedia damai dan menyerahkan pulau tersebut kepada Inggris.

Sejak saat itu, Seychelles menjadi bagian dari kekuasaan Inggris Raya.

Pada 1835, dilakukan penghapusan perbudakan di Seychelles. Sekitar 6.500 orang kulit hitam dibebaskan dan dikembalikan ke dalam masyarakat.

Kebijakan ini menjadi langkah baru kebebasan di Seychelles.

Pada 1861, lebih dari 4.000 imigran dari Afrika masuk ke Seychelles. Sejumlah kecil lainnya berasal dari India, Melayu, dan Cina. Inilah nantinya penduduk yang mendiami Negara Kepulauan ini.

Sekolah-sekolah yang ada di Seychelles juga menggunakan bahasa Inggris, untuk memperkuat dominasi pengaruh kerajaan Inggris di wilayah ini.

Ibu Kota Negara juga ditetapkan sebagai Victoria untuk menghormati pewaris tahta Inggris.

Pada 1976, kemerdekaan diberikan kepada Seychelles. Kepulauan ini resmi menjadi negara republik dengan Sir James Mancham sebagai presiden pertamanya.

Setelah merdeka

Setelah merdeka, Mancham mulai membangun dan menata pemerintahan Seychelles.

Namun, pada 1997, salah satu partai oposisi pemerintah tidak terima dengan kepemimpinan Mancham.

Pada 4-5 Juni 1997, menjadi puncak Mancham dijatuhkan.

France Albert Rene menjadi pengganti Manchan setelah dia melarikan diri ke Inggris.

Mancham tinggal di pengasingan di London hingga April 1992.

Pada masa kepemimpinan Rene, kehidupan masyarakat Seychelles lebih maju dan semakin meningkat.

Sistem pemerintahan juga berubah yang hanya mengenal satu partai saja dari tahun 1979 sampai 1991.

Akhirnya, pada 1991, terjadilah referendum dengan diterimanya beberapa multi partai. Seychelles Democratic Party (SDP) merupakan salah satu partai oposisi yang diberikan keleluasaan.

Sektor perkebunan Seychelles menitikberatkan pada vanili, kopra, dan kayu manis.

Sekitar 1960-an, mayoritas penduduk Seychelles bekerja pada bidang perkebunan dan wisata.

Selain itu, Seycheless terkenal sebagai tempat liburan bagi orang kaya Inggris.

Suasana alam dan keadaan keaneragaman fauna menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Sejak dibukanya Bandara Internasional Seychelles pada 1971, industri wisata dan minat turis mancanegara cukup tinggi. Pariwisata bertambah besar dan menggeser sektor perkebunan.

https://internasional.kompas.com/read/2018/06/29/15414731/hari-ini-dalam-sejarah-seychelles-merdeka-dari-inggris-raya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke