Salin Artikel

Survei: India Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

Jajak pendapat yang dilakukan Thomson Reuters Foundation itu melakukan penelitian terhadap 554 pakar antara 26 Maret sampai 4 Mei lalu.

India berada di peringkat pertama di atas negara konflik seperti Afghanistan maupun Suriah, menurut laporan Thomson Reuters.

Kenyataan ini berbeda ketika survei serupa dilakukan pada 2011, Saat itu, India berada di peringkat keempat di bawah Afghanistan, Republik Demokratik Kongo, dan Pakistan.

"Tujuan kami adalah untuk melihat apakah situasi telah mengalami perubahan selama tujuh tahun terakhir," demikian penjelasan Thomson Reuters.

Dalam surveinya, Thomson Reuters menganalisis enam isu; akses pelayanan kesehatan, diskriminasi gender, pelecehan seksual/non-seksual, tradisi seksis, maupun perdagangan manusia.

Hasil survei tersebut menimbulkan keprihatinan dari Manjunath Gangadhara, pejabat pemerintahan dari Negara Bagian Karnataka.

Dilansir Hindustan Times Selasa (26/6/2018), Gangadhara berkata India telah menunjukkan sikap tak menghormati perempuan melalui kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual.

Dia menyebut data pemerintah yang menunjukkan ada peningkatan hingga 83 persen antara 2007 sampai 2016, di mana setiap jam dilaporkan terdapat empat kasus pemerkosaan.

Para pakar yang menjadi responden menyatakan, India berbahaya dalam sektor perdagangan manusia, perbudakan seks, hingga pembunuhan anak.

"Negara dengan salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat dunia, dan maju di bidang teknologi harus malu karena kejahatan terhadap perempuan," keluh Gangadhara.

Kementerian Pembangunan untuk Perempuan dan Anak-anak India menolak berkomentar atas hasil yang dikeluarkan Thomson Reuters tersebut.

https://internasional.kompas.com/read/2018/06/26/14054691/survei-india-negara-paling-berbahaya-untuk-perempuan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke