Salin Artikel

Patuhi Program Kremasi, Warga Lansia China Serahkan Peti Mati pada Pemerintah

Diberitakan Thepaper.cn dan dilansir SCMP, setidaknya telah ada 5.871 peti mati yang diserahkan warga dari 24 desa maupun kota di daerah Gaoan, provinsi Jiangxi, dalam tiga hari terakhir, sejak Kamis (22/6/2018).

Hal tersebut sebagai hasil sosialisasi kebijakan yang dilakukan pemerintah hingga melakukan kunjungan langsung ke rumah warga.

Masyarakat China, terutama yang telah berusia lanjut, memiliki tradisi membeli dan menyimpan peti mati di rumah mereka.

Selain sebagai persiapan di pengujung usia, peti mati yang disimpan di dalam rumah dipercaya akan memberikan umur panjang dan nasib baik pada penghuni rumah.

Tetapi kini pemerintah China tengah mempromosikan kremasi sebagai pengganti pemakaman menggunakan peti mati. Hal tersebut dilakukan demi menghemat lahan dan tradisi upacara pemakaman yang berlebihan.

Meski kemudian, masih banyak warga, terutama di wilayah pedalaman desa yang menjalankan tradisi menyimpan peti mati di rumah.

Karenanya, bagi setiap warga yang bersedia menyerahkan peti matinya kepada otoritas setempat, pemerintah daerah bersedia mengganti dengan uang sebesar 2.000 yuan (sekitar Rp 4 juta) untuk masing-masing peti mati.

Jumlah tersebut sedianya masih di bawah harga pembelian peti mati yang per buah seharga 5.000 yuan (sekitar Rp 10 juta).

Meski demikian, cukup banyak warga yang tetap menyerahkan peti matinya kepada pemerintah. Salah satunya yang dilakukan Fu Qiuang (94).

Qiuang tanpa ragu merelakan peti matinya dan menyerahkannya kepada pemerintah sebagai bentuk kesetiaan dan partisipasinya kepada negara.

"Sebagai anggota partai Komunis selama 60 tahun, saya harus menjadi sukarelawan dan memimpin kampanye ini," kata Fu Qiuang.

https://internasional.kompas.com/read/2018/06/25/08080041/patuhi-program-kremasi-warga-lansia-china-serahkan-peti-mati-pada

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke