Salin Artikel

Lima Pekerja Sosial Diculik dan Diperkosa di Pedalaman India

Kasus tersebut terungkap ketika lima perempuan ini melaporkan nasib mereka ke polisi. Kelima perempuan itu mengatakan, mereka sedang menggelar pentas drama di distrik Kunthi, negara bagian Jharkand, pada Selasaa (19/6/2018).

Pentas drama itu digelar untuk meningkatkan pemahaman warga soal bahaya perdagangan manusia. Saat itulah sejumlah pria muncul dan menculik kelima pekerja sosial tersebut.

Perwira polisi setempat Rajesh Prasad mengatakan, para perempuan itu bekerja untuk LSM Asha Kiran.

"Kami sudah memeriksa beberapa orang terkait kasus ini," ujar Prasad.

Prasad menambakan, kelima perempuan itu sudah melakukan sejumlah tes medis dan kepolisian kini tengah menunggu hasil uji coba laboratorium.

Dalam penyelidikan ini, polisi sudah menangkap beberapa pendukung organisasi Pathalgadi, sebuah pergerakan anti-kemapanan yang populer di sejumlah perdesaan.

Salah satu yang dilakukan Pathalgadi adalah mengusir siapa saja orang di luar kelompok itu yang datang dan ingin menetap di wilayah "kekuasaan" mereka.

Di sisi lain, distrik Kunthi merupakan basis kelompok pemberontak Maois yang sudah berpuluh tahun menggelar pemberontakan bersenjata terhadap pemerintah pusat.

India menjadi perhatian dunia pasca-kasus perkosaan di atas bus yang menimpa seorang mahasiswi di New Delhi pada 2012.

Mahasiswi itu akhirnya meninggal dunia yang memicu aksi unjuk rasa menuntut perlindungan pemerintah terhadap perempuan.

Meski pemerintah India akhirnya memberlakukan hukuman lebih berat terhadap kasus pemerkosaan, tetap saja angka kasus ini tak menurun malah cenderung meningkat.

Bahkan sejak 2016, setiap tahun dilaporkan sebanyak 39.000 kasus perkosaan yang dikelompokkan dalam berbagai katagori.

https://internasional.kompas.com/read/2018/06/22/15380461/lima-pekerja-sosial-diculik-dan-diperkosa-di-pedalaman-india

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke